Dua Rumah di Namrole Terbakar

marlon sahetapy/kabar timur

KABARTIMURNEWS.COM,NAMROLE - Si jago merah mengamuk di Namrole, Ibukota Kabupaten Buru Selatan, Senin (15/10) sore. Dua unit rumah warga di kawasan kilometer meter dua, Desa Labuang dilalap api.

Kebakaran yang menghanguskan rumah milik keluarga Edi Usman dan Aode terjadi sekira pukul 18.05 WIT.

Kebakaran diduga akibat arus pendek listrik (korsleting) dari rumah Edi Usman. Saat kejadian Edi dan istrinya tidak berada di rumah karena berjualan di Pasar Kai Wait Namrole.

Api dengan cepat merambat dan membakar hampir seluruh rumah Edi Umar. Kencang tiupan angin, api menjalar ke rumah keluarga Aode yang berada di samping kanan rumah Edi.

Kepulan asap tebal menyita perhatian ratusan masyarakat yang datang ke lokasi kebakaran. Warga gotong royong dengan peralatan seadanya mengambil air dari selokan yang berada di depan rumah yang terbakar untuk memadamkan api.

Proses pemadaman oleh warga berlangsung cepat untuk memperkecil kobaran api agar tidak menjalar ke sejumlah rumah di sekitarnya. Bantuan air dengan mobil pick up di datangkan memadamkan api. Si jago merah baru berhasil dijinakan sekitar 18.40 WIT.

Akibat kebakaran itu, hampir seluruh bagian rumah Edi Usman hangus terbakar. Sedangkan rumah milik Aode hanya terbakar pada bagian atap. Ironisnya mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Buru Selatan tak juga muncul di lokasi kejadian hingga api berhasil dipadamkan warga. Hal ini bukan baru sekali namun sudah terjadi berulang kali ketika peristiwa kebakaran di Kota Namrole.

Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadaman Kebakaran Bursel yang dihubungi sejumlah pihak untuk menerjunkan mobil pemadam kebakaran tak bisa dihubungi.

Diana Istri Edi Usman mengaku tak tahu pasti sumber api yang menyebabkan kebakaran di rumahnya itu. “Saya tidak tahu penyebab kebakaran itu. Sebab, saya sementara berjualan di pasar,” kata Diana yang biasa disapa Mama Alimin itu, kemarin.

Sejak pagi, bersama suami berangkat ke pasar untuk berjualan. Dia mengaku kemarin tidak memasak sehingga tidak mungkin sumber api berasal dari kompor. “Kami sudah keluar rumah sejak pagi dan kami tidak memasak sama sekali di rumah. Jadi tidak ada sumber api apa-apa di rumah,” ujarnya sambil berlinang air mata.

Edi Usman, suami Diana juga mengaku tidak mengetahui rumahnya terbakar karena berada di pasar. Mendengar peristiwa kebakaran dia langsung berlari menuju rumahnya yang berjarak sekitar 300 meter dari pasar.

Tiba di depan rumah, ia pun kaget kediamannya dilahap api. Melihat hal itu, Edi Usman dibantu ratusan warga berupaya memadamkan api agar rumahnya tidak habir terbakar.

Akibat musibah yang menimpanya, Edi mengalami kerugian ratusan juta rupiah. “Kerugian kami ratusan juta. Ada uang tunai Rp 30 juta dan semua barang di dalam rumah terbakar. Yang ada hanya pakaian di badan, tidak ada apa-apa lagi,” ucapnya dengan raut wajah kelelahan setelah memadamkan api bersama warga.

(KTL)

Komentar

Loading...