Dampingi Gubernur, Pangdam & Kapolda
Sampaikan Pesan Damai Untuk Kerukunan di Malra

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Panglima Daerah Militer (Pangdam) XV Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo menyampaikan pesan damai untuk kerukunan antarmasyarakat di Maluku Tenggara (Malra).
“Mari kita terus mempererat persatuan, menjaga toleransi, serta aktif dalam menjaga stabilitas keamanan dan mendorong pembangunan daerah. Sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dinilai penting untuk mewujudkan Maluku yang aman, maju, dan bermartabat,” kata Pangdam Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Selasa.
Hal itu diutarakannya kepada masyarakat saat mendampingi Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa melakukan kunjungan kerja di wilayah Tual dan Maluku Tenggara.
Menurut Pangdam, penting bagi masyarakat untuk memahami tentang wawasan kebangsaan guna mewujudkan Maluku Tenggara yang berdaulat dan bermartabat.
“Penguatan wawasan kebangsaan untuk Maluku Tenggara yang berdaulat dan bermartabat. Pangdam menegaskan, wawasan kebangsaan merupakan pondasi utama dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di wilayah Maluku,” ujarnya.
Selain itu ia juga menambahkan, agar semua pihak menjaga generasi muda dari pengaruh obat-obatan terlarang, salah satunya narkotika. Terkait hal ini Pangdam menjelaskan bahwasannya, sudah ada survei dari BNN sekitar 18.000 jiwa meninggal di usia 23-25 tahun.
"Mari kita semua bersama-sama menjaga anak-anak kita dari narkotika dan miras, karena akan memberikan dampak yang buruk untuk masa depan anak-anak kita", tuturnya.
Dalam kunjungan ini, Pangdam juga turut andil dalam pembukaaan dan sosialisasi sekolah rakyat, Groundbreaking penataan permukiman wearhir dalam rangka mendukung program tiga juta rumah Presiden Prabowo, peninjauan kesiapan pelaksanaan program Quick Win Hasil Terbaik Cepat (PHTC).
Dalam bidang kesehatan berupa peningkatan pembangunan RSUD Maren dari Tipe D ke Tipe C, penyampaian persiapan operasional Pasar Maren Tual program pemerintah pusat inpres tahun 2023 dan peluncuran tahapan persiapan ekspor perdana ikan melalui jalur udara untuk mendukung Maluku Integrated Port.
Melalui program ini Pangdam berharap, mampu menjadikan Kota Tual lebih maju dan dengan adanya makan bergizi serta sekolah rakyat di Kota Tual yang dibiayai oleh pemerintah, dan ini merupakan kesempatan bagi anak-anak kita untuk mendapatkan ilmu pendidikan bagi keluarga yang kurang mampu, serta dengan adanya koperasi merah putih yang akan menjadikan perputaran ekonomi di daerah menjadi lebih tertata.
DORONG BUDAYA
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menegaskan pentingnya pendekatan budaya dalam memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya di wilayah kepulauan seperti Maluku Tenggara.
“Budaya bukan hanya simbol tradisi, tetapi juga strategi efektif dalam memperkuat wawasan kebangsaan dan menjaga stabilitas daerah,” kata Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, di Ambon, Selasa.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan Pentas Budaya Pembinaan Kamtibmas dan Penguatan Wawasan Kebangsaan, yang digelar di Landmark Kota Langgur.
Acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara itu dihadiri oleh jajaran Forkopimda Provinsi Maluku, termasuk Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Ketua DPRD Maluku, Wakajati, Kabinda, serta tokoh agama, adat, dan masyarakat setempat.
Kegiatan dibuka dengan Tarian Kipas sebagai penghormatan adat, lalu dilanjutkan dengan sendratari Larvul Ngabal yang menampilkan nilai-nilai luhur budaya Kei sebagai fondasi hidup masyarakat Maluku Tenggara.
Kapolda Maluku Irjen Eddy mengapresiasi Pemda Maluku Tenggara yang telah memadukan pendekatan budaya dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat.
"Ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat jalinan sosial dan semangat kebangsaan di tengah masyarakat yang majemuk. Budaya bisa menjadi kekuatan utama dalam merawat persatuan," ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya menghapus stigma konflik yang masih melekat di beberapa wilayah di Maluku. Menurutnya, narasi-narasi positif, rekonsiliasi, dan cinta Tanah Air harus terus dikedepankan sebagai upaya membangun citra damai dan terbuka.
"Saya merasakan sambutan luar biasa dari masyarakat di Langgur. Ini bukti nyata bahwa semangat kebangsaan dan kolaborasi antarelemen masih sangat kuat di sini," katanya menambahkan.
Kapolda berharap kegiatan serupa bisa menjadi role model bagi daerah lain di Maluku dalam membangun keamanan berbasis nilai-nilai lokal. Dengan menjadikan budaya sebagai jembatan komunikasi sosial, ia percaya ketahanan masyarakat akan semakin kokoh.
Pentas budaya ini menjadi simbol kolaborasi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan ruang aman dan harmonis, sekaligus meneguhkan identitas bangsa dari Timur Indonesia. (AN/KT)
Komentar