Warga Maluku Yakin Presiden Prabowo Netral di Pilkada 2024
KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Tak hanya kader Partai Gerindra, tapi semua warga Maluku punya andil menjadikan Prabowo Presiden.
Sejumlah Tokoh di Maluku meyakini, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto tidak akan ikut cawe-cawe di Pilkada Maluku, November 2024, mendatang, kendati ada kader Partai Gerindra yang ikut dalam perebutan kursi kuasa Gubernur Maluku, lima tahun, mendatang.
Mereka adalah Hidayat Makatita, Hamid Fakaubun dan Faisal Hayoto. Bagi mereka, Prabowo yang saat ini telah resmi menjadi Presiden Republik Indonesia adalah sosok pemimpin yang berjiwa satria dan demokratis.
“Saya yakin, Pak Presiden Prabowo akan netral dalam Pilkada Maluku, November, mendatang,” kata Makatita, salah satu tokoh pemuda Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), yang dihubungi Kabar Timur, tadi malam.
Dia mengaku, kalua hari ini atau dimusim kampanye seperti ini, ada pihak-pihak atau kandidat yang menyebut, dapat dukungan Presiden Prabowo, secara politik itu wajar-wajar saja. Kendati, dukungan itu, merupakan dukungan pribadi sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, bukan perintah Prabowo sebagai Presiden.
“Dukungan itu, sebagai kader Partai Gerindra dan bukan perintah Prabowo sebagai Presiden terhadap kandidat dimaksud. Saya kira dukungan dan perintah harus bisa dibedakan, sehingga warga tidak ditipu,” sambung Makatita.
Menurutnya, ilustrasi kedekatan antara kader partai dan pimpinan kader juga itu biasa. “Jangan kemudian itu, dilustrasikan seolah-olah paling dekat. Kalau memang paling dekat dan berbuat demi Maluku, kenapa tidak usul anak Maluku masuk kabinet saja. Buktinya, tidak ada anak Maluku yang masuk Kabinet,” sebutnya.
Dari situ, lanjut dia, dapat dan bisa dipahami bahwa kedekatan salah satu calon gubernur Maluku, yang juga kader Gerindra, hanya sebatas kedekatan antara kader dan pimpinan yang sudah biasa.
“Dan, kedekatan itu tidak nyambung bila dibilang ada perintah bahwa yang bersangkutan harus jadi gubernur,” terangnya. Sebab, tambah dia, menjadi gubernur adalah kewenangan rakyat atau warga Maluku memilih, bukan atas perintah sebagaimana yang berkembang akhir-akhir ini.
Aktivis sekaligus praktisi hukum, Hamid Fakaubun, terpisah juga memberikan pernyataan senada dengan Makatita. Menurut dia, dinamika politik saat ini, apalagi di musim-musim kampanye seperti ini, semua intrik dihidupkan untuk mencari simpati pemilih, termasuk membawa-bawa nama petinggi negara.
Yang pasti, kata Fakaubun, Presiden Prabowo adalah pemimpin yang lahir dari rakyat, sehingga semua akan dikembalikan kepada rakyat.
“Kan sudah berulang kali, Pak Prabowo menegaskan kalau Pilkada 2024 tidak akan diintervensi oleh dirinya sebagai Presiden. Itu, sudah tegas biliau tegaskan. Dan, saya yakin biliau akan konsisten dengan pernyataan biliau,” tegas Fakaubun.
Sedangkan Ketua AMPG Maluku, Faisal Hayoto diminta komentarnya terpisah mengaku, kampanye-kampanye oleh kandidat sebelah yang bawa-bawa nama Prabowo hanya ilusi semata. “Merek itu (yang berkampanye bawa-bawa nama Prabowo), sebatas ilusi saja,” kata Hayoto.
Menurut Hayoto yang juga kader Partai Golkar ini, menyebutkan, kemenangan Prabowo di Maluku, bukan kerja Partai Gerindra saja, tapi kerja partai koalisi, yang didalamnya terdapat, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PAN. “Substansi ini yang harus dipahami, sehingga tidak gagal paham,” kata Hayoto.
Lain cerita, kata Hayoto, kalau kemenangan Prabowo sebagai Presiden dari Dapil Maluku, ansi kerja Tunggal Partai Gerindra.
“Kalau kemenangan Pak Prabowo di Maluku, kerja Tunggal Partai Gerindra, wajar sebagai Ketum Partai Gerindra biliau perintahkan menangkan kadernya. Tapi, kan tidak, kemenangan Prabowo di Maluku, merupakan kerja dari koalisi parpol pengusung, sementara Parpol koalisi juga punya kandidat calon gubernur lainnya,” papar Hayoto.
Hayoto meminta, semua kandidat untuk focus melakukan kampanye yang mendidik dan menampilakn kreativitas program mencerdaskan politik anak Maluku, daripada bawa-bawa nama Presiden. “Ini tidak mendidik dan tidak percaya diri,” tutup Hayoto. (KT)
Komentar