KKI Kampanye Lestarikan Burung Paruh Bengkok di Maluku
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Perkumpulan Konservasi Kakatua Indonesia (KKI) melakukan kampanye dalam rangka menjaga kelestarian burung paruh bengkok di Maluku.
"Dalam rangka memperingati World Parrot Day atau hari Kakatua sedunia, kami bekerja sama dengan Jurusan Biologi F MIPA Universitas Pattimura menggelar aksi damai dengan menyebarluaskan informasi guna menumbuhkan kesadaran dan kebanggaan untuk satwa unik dan eksotik khas Maluku ini," kata Ketua KKI Dudi Nandika di Ambon, Sabtu.
Kampanye itu dilakukan di kawasan monumen gong perdamaian dunia di pusat Kota Ambon, Maluku.
Dudi mengatakan bahwa upaya konservasi perlu terus dilakukan agar dapat memberikan manfaat kepada kehidupan masyarakat dan melarang perdagangan burung paruh bengkok dan kakatua ilegal di Maluku.
"Burung paruh bengkok dan kakatua merupakan aset menarik di Maluku dan selalu menjadi incaran wisatawan mancanegara untuk melakukan wisata birdwatching. Sayangnya, burung paruh bengkok dan kakatua merupakan jenis burung yang paling banyak dieksploitasi sebagai hewan peliharaan dan diperdagangkan, karena keunikan dan kecerdasannya," tuturnya.
Ia mengatakan tingginya permintaan global dan domestik terhadap burung paruh bengkok sebagai hewan peliharaan dengan konsekuensi pemindahan dari alam liar untuk perdagangan gelap, menyebabkan penurunan tajam jumlah burung ini di seluruh dunia.
"Perburuan dan penyelundupan ilegal merupakan ancaman terbesar pada spesies ini," ujarnya.
Indonesia diidentifikasi sebagai negara dengan prioritas tertinggi dalam konservasi burung paruh bengkok dan kakatua berdasarkan jumlah spesies, endemisitas dan ancamannya (penangkapan dan penyelundupan).
Burung paruh bengkok dan kakatua merupakan jenis yang memiliki peranan penting dalam menjaga dan memperbaiki regenerasi hutan serta merupakan bagian ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya.
"Kami berharap melalui kampanye ini dapat menekan aksi perburuan atau penjualan ilegal burung paruh bengkok demi menjaga spesies tersebut," katanya. (AN/KT)
Komentar