Gerakan Boikot Israel Terus Tumbuh
KABARTIMURNEWS.COM.JAKARTA - Koordinator BDS Asia Pasifik Apoorva Gautama mengatakan gerakan Boikot Divestasi Sanksi terhadap Israel (BDS) terus meluas dan tidak berhenti.
Tidak hanya di Timur Tengah, gerakan boikot ini juga dilakukan di negara-negara Asia Pasifik demi mendesak gencatan senjata di Gaza, Palestina.
"Perkembangan terkini selama empat bulan terakhir sejak adanya genosida di Gaza, yg telah menelan lebih 26 ribu korban jiwa, bahwa gerakan BDS tidak berhenti dan justru terus tumbuh dan ini penting bagi kita untuk bagaimana kita menyalurkan amarah kita," ujar Apoorva dalam acara BDS Indonesia Town Hall bertajuk Stop the Genocide Rnd Apartheid di Pusat Perfilman Indonesia Usmar Ismail, Jakarta, Minggu, (28/1).
Apoorva pun mengapresiasi Gerakan BDS di Indonesia yang juga terus kencang menyuarakan suara rakyat Gaza. Meskipun Apoorva mengakui, tidak semua produk diboikot mengingat implementasinya sulit, tetapi BDS ini diharapkan bisa efektif memberikan efek bagi Israel.
Karena itu, Apoorva mendorong boikot terhadap produk yang ikut berperan langsung dengan kejahatan Israel terhadap Palestina. Salah satunya perusahaan logistik perdagangan milik Israel, ZIM.
"Satu target yang sangat penting bagi upaya menyadari genosida ini berhasil yakni perusahaan ZIM perusahaan terbesar Israel di bidang logistik perkapalan. Kenapa penting, karena perusahaan ZIM ini termasuk perusahaan yang mentrasportasikan persenjataan bagi Israel yang sebagiannya digunakan untuk memborbardir Gaza, sehingga memiliki keterikatan dan posisinya sangat jelas dengan genosida tersebut," ujarnya.
Untuk itu, Apoorva mendorong semua negara untuk mencegah kapal-kapal yang dimiliki ZIM ini untuk berlabuh ke pelabuhan masing-masing teritorial.
"Bukan hanya kapal kapal yang berbendera Israel, tetapi kapal kapal meskipun tidak berbendara Israel tetapi dimiliki oleh ZIM ini perlu diboikot," ujarnya.
Apoorva juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang melarang kapal Israel yang hendak bersandar ke pelabuhan Indonesia. Namun demikian, Apoorva berharap hal itu berlaku bagi kapal manapun yang merupakan milik ZIM.
"Perlu ada kejelasan bahwa tidak hanya kapal yg berbendera Israel tapi juga kapal yangg gunakan perusahaan ZIM memiliki keterlibatan dalam genosida meskipun tidak berbendera Israel," ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan sejumlah produk di Indonesia yang perlu menjadi sasaran boikot karena dukungannya terhadap genosida di Gaza.
"Yang dapat jadi sasaran boikot di Indonesia ada HP, Netafirm perusahaan pertanian yang ada di Indonesia dan jual produk-produknya, dia melakukan pencurian lahan dan sumber-sumber air dan menggunakan lahan Palestina untuk jadi pemukiman," ujarnya.
Apoorva juga mendorong agar tak hanya boikot secara individu, tetapi divestasi atau penghentian kerja sama Pemerintah dengan tidak menyertakan perusahaan yang terafiliasi dengan genosida Israel dalam lelang proyek Pemerintah.
Ia mencontohkan, Hyundai Construction Equipment (Hyundai CE) yang disebut mengirimkan buldosernya untuk menghancurkan rumah di Palestina.
"Hyundai Israel ya tapi bukan Hyundai mobil ya beda. Hyundai Buldoser ini digunakan Israel untuk hancurkan rumah Israel, dilaksanakan kampanye untuk mendesak pemerintah agar dalam kontruksi tidak menggunakan Hyundai Israel tersebut," ujarnya. (ROL)
Komentar