Inflasi Year On Year Kota Ambon 2,77 Persen

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena.

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat inflasi Kota Ambon year on year (tahun ke tahun) pada Desember 2023 sebesar 2,77 persen.

Terkait  hasil rilis tersebut , Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan angka  itu terendah yang bisa dicapai dua tahun terakhir.

"Angka ini terendah yang bisa dicapai dua tahun terakhir sejak 2021 dan 2022," sebut Wattimena usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah dan Forkopimda Kota Ambon di ruang rapat Vlissingen, Balai Kota, Rabu (3/1).

Kendati demikian diakuinya angka tersebut masih tinggi dibanding akan inflasi nasional yakni 2,6 persen. "Walaupun begitu angka inflasi Kota Ambon masih dibawah 3 persen. rata-rata nasional,"terangnya.

Menurut Penjabat Walikotota  tingkat inflasi di Kota Ambon masih terjaga dengan baik. " itu artinya inflasi di kota ini dapat terjaga dengan baik.

Ini adalah dampak dari kita melakukan berbagai hal termasuk intervensi yang dilakukan OPD terkait baik Dinas Perindag, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan OPD Lainnya,"tuturnya.

Sambung dia, selain Year  on year, BPS juga merilis tingkat inflasi month to month (bulan ke bulan) Desember 2023 terhadap November 2023 Kota Ambbon yakni sebesar 0,37 persen.

Lima komuditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi year on year Desember 2023 di Kota Ambon sesuai rilis BPS yakni beras (0,9882 persen, cabai rawit (0,2761 persen) rokok putih (0,2744 persen) rokok kretek filter (0,2630) persen dan bahan bakar rumah tangga (0,2298 persen).

Sedangkan lima  komuditas yang dominan memberikan andilatausumbangan inflasi month to month Desember 2023 di Kota Ambon yakni cabai rawti (0,1772 persen), tarif angkutan udara (0,0436 persen, sawi hijau (0,0341 persen, beras (0,0329 persen dan tomat (0,0324 persen)

"Komuditi cabai rawit itu karena Kota Ambon juga bukan daerah penghasil. Jadi inflasi di bulan Desember itu bukan terjadi di kota ambon saja namun di seluruh Indonesia karena banyak petani cabai yang gagal panen,"tutup Wattimena (KTL)

Komentar

Loading...