Serangan “Brutal” Israel ke Kota Pengungsi

KABARTIMURNEWS.COM.TEPI BARAT - Sementara terus melakukan aksi militer di Jalur Gaza, pasukan penjajah Israel (IDF) tiga hari belakangan menyerbu Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Mereka membunuh sejumlah pemuda Palestina, menghancurkan rumah-rumah dan fasilitas umum, serta menahan seratusan warga.

Tentara Israel yang menyerbu Jenin juga terus  mendapat perlawanan dari anak muda-anak muda setempat. Hal ini membuat semakin banyak kendaraan tempur dan pasukan IDF yang diterjunkan ke Jenin.

Serangan terhadap Jenin menggambarkan bahwa aksi brutal IDF belakangan bukan hanya untuk mengenyahkan Hamas, tetapi juga melemahkan semua perjuangan bersenjata yang menuntut kemerdekaan Palestina.

Jenin bukanlah wilayah kekuasaan Hamas, kendati kota pengungsi itu adalah salah satu pusat perlawanan Palestina di masa lalu. Saat ini di Jenin beroperasi Brigade Jenin, kelompok perlawanan independen yang diisi anak-anak muda lokal.

Menurut laporan Aljazirah, penjabat Gubernur Jenin Kamal Abu al-Rub mengatakan bahwa hingga pagi ini serangan Israel telah berlangsung selama 41 jam. Menurutnya, ini merupakan serangan militer Israel ke-15 ke Jenin sejak 7 Oktober. Sedikitnya 11 orang syahid sejak Selasa (12/12), dan 15 terluka akibat peluru tajam, menurut kementerian kesehatan.

Abu al-Rub mengatakan kepada Aljazirah bahwa semua jalan menuju kamp tersebut telah dihancurkan oleh buldoser militer dan rumah sakitnya dikepung, dan tentara menghalangi ambulans untuk mengevakuasi orang yang sakit dan terluka.

Pasukan Israel, katanya, menahan sekitar 500 orang, dan telah membebaskan 400 di antaranya. “Orang-orang yang dibebaskan tersebut ditampung oleh dewan desa dan masyarakat Rummana dekat Jenin, karena kamp tersebut dikepung dan mereka tidak dapat kembali saat ini,” tambahnya.

Hassan Subeihat, kepala dewan desa Rummana, sebelah barat kota Jenin, mengatakan kepada Al Jazeera: “Kami menampung mereka di pusat-pusat penampungan, di beberapa rumah, dan di masjid-masjid di desa tersebut,” kata Hassan Subeihat, kepala dewan desa Rummana, yang berlokasi sebelah barat kota Jenin.

“Beberapa dari mereka tiba di desa dalam keadaan dipukuli, sementara yang lain datang tanpa pakaian yang memadai untuk musim dingin. Beberapa bertelanjang kaki.”

Sementara pihak Israel mengatakan beberapa tentaranya terluka dalam operasi militer lanjutan, yang dimulai pada Selasa dini hari, sementara pasukannya telah menggerebek sekitar 400 bangunan. Bulan Sabit Merah Palestina telah melaporkan beberapa warga Palestina yang terluka dan mengatakan pekerjaannya terhambat selama serangan militer Israel.

Korban berjatuhan

Sedangkan kantor berita WAFA melaporkan bahwa setidaknya tiga orang syahid dan enam lainnya terluka sedang hingga serius dalam serangan pesawat tak berawak yang menargetkan sekelompok penduduk di wilayah timur Jenin. Kematian-kematian itu meningkatkan jumlah warga Palestina yang terbunuh selama serangan Israel ke Jenin menjadi 11 orang.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan bahwa krunya sedang berupaya memindahkan korban ke rumah sakit. Pasukan militer juga menembakkan beberapa rudal antitank “Energa” yang menargetkan sejumlah rumah di lingkungan tersebut. Pasukan selanjutnya meledakkan sebuah rumah di lingkungan al-Damj di kamp Jenin, dan membakarnya.

Warga Kifah Abu Srour mengatakan kepada WAFA bahwa pasukan pendudukan mengepung rumahnya dan beberapa rumah lain di sekitarnya, dan memaksa dia, bersama istri dan anak-anaknya meninggalkan rumah. Mereka lalu menargetkan rumah itu dengan rudal “Energa” dan rentetan peluru, menyebabkan kerusakan parah.

Pasukan menembakkan lebih dari lima rudal yang menargetkan rumah-rumah yang dikepung, setelah memaksa penghuninya pergi dan menginterogasi mereka.

Mereka juga menggerebek dan menggeledah beberapa rumah di lingkungan timur dan merusak isinya, yang menyebabkan pecahnya konfrontasi dengan kekerasan, di mana tentara pendudukan menembakkan peluru dan tabung gas air mata ke arah warga dan rumah mereka.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa 18.682 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 50.000 orang terluka sejak dimulainya agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Laporan hariannya mengatakan bahwa 18.400 orang syahid di Jalur Gaza, menurut Biro Pusat Statistik, dan lebih dari 50.000 orang terluka, sementara 282 orang gugur di Tepi Barat.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar korban meninggal, atau 70 persen, adalah perempuan dan anak-anak, sementara ribuan orang masih hilang di bawah reruntuhan rumah dan bangunan yang dibom. (ROL)

Komentar

Loading...