Lewat Sasi Adat, Elat-Bombay Janji Damai Selamanya

AMBON - Sempat berkonflik beberapa waktu lalu, warga Ohoi/Desa Elat dan Hoar Ngutru (Ohoi Ngurdu, Soinrat, Bombai, Watsin, Ngat dan Sirbante), Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) berjanji untuk berdamai selama-lamanya.

Kesepakatan perdamaian itu dilaksanakan dengan cara menggelar doa bersama, yang dipimpin oleh tiga tokoh agama (Islam, Kristen Katolik dan Kristen Protestan). Bahkan kedua warga bertikai ini melakukan pemasangan hawear/sasi adat perdamaian.

Doa bersama dan pemasangan sasi perdamaian dilakukan oleh tim dewan adat Kepulauan Kei. Kegiatan itu berlangsung di dua tempat berbeda, yaitu di Ohoi Elat dan Ohoi Erlarang Ratshap UB Ohoi Faak, Kecamatan Kei Besar, Malra, Sabtu 17 Desember 2022.

Kegiatan itu dihadiri langsung oleh Bupati Malra, Kapolres Malra AKBP Frans Duma, Sp, Dandim 1503 Tual Letkol Inf Arfah Yudah Prasetya, Danlanal Kolonel Laut Indra Darma, Danlanud Letkol Pnb Ruli Surya, Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo.

Uskup Diosis Amboina Mgr. Seno Ngutra, Ketua Klasis Kei Kecil, dan Para Dewan Adat Kepulauan Kei atau para Raja-raja Kepulauan Kei (Ursiu-Lorlim) serta Kepala Ohoi Kei Besar, maupun Tokoh agama seluruh Kepulauan Kei (Imam, Pastor dan Pendeta), dan Forkopimda Kabupaten Malra.

Untuk diketahui, penyidik Polres Malra yang diback up oleh Polda Maluku, hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan terhadap pelaku-pelaku konflik di sana. Dan sampai saat ini aparat

Polres Malra telah berhasil menangkap sebanyak 5 orang terduga pelaku bentrok dari kedua warga bertikai.

Terpisah, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, melalui rilisnya kepada media, Minggu (18/12) kemarin memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan sidang adat, yang digelar oleh seluruh lapisan masyarakat.

Irjen Latif berharap, dengan adanya perdamaian adat tersebut, maka tidak ada lagi pertikaian di antara kedua negeri secara khusus dan seluruh masyarakat di sana secara umum.

Masyarakat diminta agar jangan ada lagi konflik dan pertikaian yang akan menyebabkan jatuhnya korban jiwa, maupun korban harta benda.

"Daerah lain sudah maju membangun untuk kesejahteraan, sementara kita di sini masih sibuk berkelahi antar sesama, hentikan sudah pertikaian. Mari kita hidup secara aman, damai dan sejahtera,"pintanya.

Maluku, kata Kapolda, merupakan daerah yang kuat dan akan maju sejahtera apabila masyarakatnya tetap bersatu, menjunjung tinggi budaya pela gandong.

"Maluku ini hebat dan kuat kalau masyarakatnya bersatu, wujudkan pela gandong untuk menjaga kehidupan antar sesama, saling menghormati dan mengasihi,"ujarnya.

Irjen Latif juga meminta masyarakat agar dapat menyelesaikan setiap persoalan menggunakan pikiran jernih, hati yang dingin, dan tidak menggunakan kekerasan.

"Selesaikan setiap persoalan dengan cara-cara damai tanpa perlu kekerasan yang hanya membawa stigma buruk bagi Maluku,"tutupnya. (KTE)

Komentar

Loading...