Terinspirasi Ambon, Pemkab Ponorogo Usul “Reog” ke Unesco
AMBON -Ternyata Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jatim dengan kesenian Reog Ponorogo-nya masuk nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritagen/ICH) di Indonesia, setelah belajar dari Kota Ambon. Ponorogo belajar bagaimana bisa sukses seperti Kota Ambon.
Dan agar lebih dikenal dunia, Pemkab Ponorogo bakal mengusulkan reog ponorogo ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Menariknya, yang dipelajari oleh Pemkab setempat yakni bagaimana Kota Ambon bisa tembus sebagai kota kreatif berbasis musik dalam jaringan UNESCO.
Pasalnya sejumlah daerah di tanah air yang mendaftar ke UNESCO untuk masuk jaringan kota kreatif, masih gagal. Bahkan gagal sampai dua kali. Kali ketiga baru diterima dan ditetapkan sebagai kota kreatif UNESCO.
Sementara Kota Ambon, hanya sekali mendaftar, dan langsung diterima UNESCO, sebagai kota kreatif berbasis musik. "Makanya saya diminta untuk memfasilitasi Kabupaten Ponorogo, agar bisa masuk dalam Craft and Folk Arts UNESCO," kata Focal Point Ambon UNESCO City of Music yang juga Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies.
Ronny mengaku diminta pihak Pemkab Ponorogo, setelah mengetahui dirinya kerap tampil sebagai pembicara pada Konferensi Tahunan XIV Jaringan Kota Kreatif UNESCO, di Kota Santos, Brasil pada 18 sampai 22 Juli 2022.
Bahkan di bulan Oktober ini, dia diundang sebagai pembicara pada Pertemuan Tahunan Kota Kreatif UNESCO Sub Jaringan Kerajinan dab Kesenian Rakyat di Kota Jinju, Korea Selatan.
"Bisa saja dari sini, makanya diminta oleh Ponorogo untuk berbagi pengalaman," akunya
Dikatakan, kehadiran Ambon City of Music (ACoM) melalui Pemerintah Kota Ambon dan Ambon Music Office membuktikan peran besar kota ini bagi dunia.
Setelah mengusulkan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda dalam In Need Urgent Safeguarding List ke UNESCO, maka mereka juga berharap hadir di Kota Jinju nanti.
Itu sebabnya, ujar dia, pihak Pemkab Ponorogo, meminta dirinya difasilitasi agar diundang ke Jinju.
"Nah saya sudah memfasilitasi dan pihak dari Ponorogo sudah diundang hadir pada pertemuan tahunan UNESCO Creative Cities Network, Craft and Folk Art, tanggal 19 sampai 21 Oktober di Jinju," akui Ronny Loppies.(KTA)
Komentar