Korban Longsor di Seram Barat
Jenazah Ayah dan Dua Putri Kembar Ditemukan tak Bernyawa

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Airmata dan tangisan pecah, setelah tiga korban ditemukan sudah tidak bernyawa lagi, diantaranya dua putri kembar.
Tiga korban longsor penambangan batu cannibar, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, akhirnya ditemukan. Ketiganya ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. Ketiga korban yang ditemukan masing-masing Abdul Difinubun dan dua putri kembarnya. Ketiganya ditemukan sudah tak bernyawa lagi.
Informasi yang dihimpun Kabar Timur dari lokasi longsor menyebutkan, upaya pencarian ketiga korban yang dinyatakan hilang dalam bencana banjir dan longsor di lokasi penambangan, yang terjadi Senin, hingga Selasa, (5/7), menelan korban sebanyak enam orang. Tiga diantaranya langsung ditemukan. Sementara tiga lainnya dinyatakan hilang.
Korban Abdul Difinubun, jenazah ditemukan pada Selasa, malam. Sementara dua putri kembarnya, ditemukan, pada Rabu, pagi, kemarin. Penemuan ketiga korban setelah tim pencarian bersama warga melakukan pencarian pada lokasi longsor itu. Pekikan tangis warga meledak. Saat Abdul maupun dua putri kembarnya ditemukan.
Derai air mata tak lagi tertahan. Setelah Abdul bersama dua putri kembarnya yang berusia 9 tahun itu, ditemukan. Sebelumnya, istri dari Abdul juga menjadi korban dari bencana itu. Namun, Jenazah istri Abdul sudah ditemukan sebelumnya atau awal bencana tersebut berlalu.
Babinsa Desa Iha Kulur, Serma Dulhamid Putuhena menjelaskan kedua bocah korban longsor dan diketahui siswa SD 79 Ambon itu ditemukan dalam waktu berbeda. “Ditemukan pagi tadi (kemarin) oleh tim. Pencarian pertama ditemukan satu anak pada pukul 09.05 WIT. Kemudian anak kedua ditemukan pada pukul 09.20 WIT,” kata Dulhamid kepada wartawan di lokasi Rabu (6/7).
Babinsa Putuhena mengaku jenazah kedua bocah kembar itu sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Pemakaman kedua bocah dilaksanakan di samping kuburan ayah mereka, masih dusun Hulung, Desa Iha, Kecamatan Huamual.
Abdul Rahman bersama istrinya, Tini Sohilay, dan dua anak kembarnya itu diketahui tertimbun longsor saat sedang tidur di dalam tenda di kawasan tambang tersebut sekira pukul 03.00 WIT dini hari Selasa (6/7). Korban meninggal dunia yaitu Tini Kohilay beserta suami dan dua anaknya. “Sebelumnya suami dan anaknya belum ditemukan. Pagi tadi, dua anak kembar baru saja ditemukan. Sementara suaminya sudah ditemukan tadi malam,” jelas Serma Dulhamid Putuhena.
Jenasah Tini ditemukan hari itu juga pasca longsoran. Setelah ditemukan Tini langsung dibawa keluarganya ke Ambon dan dimakamkan di kawasan Ahuru, Kecamatan Sirimau sekitar pukul 18.20 WIT Selasa malam. Terkait jumlah korban dalam musibah longsor di kawasan tambang tersebut, Putuhena mencatat sebanyak sembilan korban. Yang mana enam di antaranya meninggal dunia, sementara tiga lainnya selamat.
MENJEMPUT SUAMI
Istri Abdul bersama dua putri kembarnya sebelumnya tidak berada di lokasi penambangan. Mereka baru tiba sehari sebelum bencana itu datang. “Istri Abdul bersama dua putri kembar itu, baru tiba di lokasi penambangan. Mereka menjemput sang ayah agar bisa merayakan Hari Raya Idul Adha,” cerita sejumlah tetatangga keluarga Abdul di Kapahaha, Ambon, kepada Kabar Timur, Rabu, kemarin.
Para tetangga itu, sempat terkejut mendapatkan informasi duka dari lokasi Abdul bekerja. “Katong juga kaget mendapat kabar duka itu. Karena mereka baru saja pamitan untuk menjemput ayah mereka untuk merayakan Idul Adha,” tutur mereka, dengan linangan air mata. Mereka tidak menyangka, kalau pamitan mereka itu untuk yang terakhir kali. “Kita sedih dan berduka. Mereka itu orang baik,” tutur warga lainnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Henri Far Far membenarkan adanya korban meninggal dalam bencana tanah longsor di Kabupaten Seram Bagian Barat itu. Bahkan, dia menyebutkan, awaknya ada laporan yang menyebutkan terdapat sembilan korban dalam bencana itu. “Berdasarkan laporan yang kami terima dari Satlak PB Kabupaten SBB, tiga orang telah ditemukan meninggal dunia sementara tiga lainnya masih dalam proses pencarian,” katanya di Ambon, Rabu.
Awalnya dilaporkan ada sembilan orang di lokasi tersebut, namun tiga penambang berhasil selamat saat terjadi longsoran, sementara enam orang lainnya tertimbun longsor. Menurut dia, akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah tersebut sehingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor. “Ada dua lokasi di Kabupaten SBB yang terdampak bencana tersebut, yakni di Desa Hulung dan Desa Iha sejak Senin, (4/7) hingga Selasa, (5/7), jalan penghubung terendam banjir dan enam orang tertimbun longsor,” ucapnya.
Sejumlah warga terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor di Dusun Uhe, Desa Luhu di Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku juga telah mendapatkan penyaluran bantuan berupa bahan kebutuhan pokok dan peralatan masak dari pemkab setempat. Penyaluran bantuan awal tersebut dilakukan Kadis Sosial Kabupaten SBB, Josep Sapasuru yang langsung meninjau lokasi bencana alam. (KT)
Komentar