Soal Mata Rumah Parentah Pasanea Abua Tuasikal Sebut “Mainan” Camat

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Bupati Maluku Tengah (Malteng), Abua Tuasikal mengaku, tak ada niat atau keinginan sedikitpun untuk mengubah mata rumah parentah di Negeri Pasanea yang telah diajukan oleh Saniri setempat.

“Dokumen pengajuan saja saya belum terima bagaimana merubahnya. Kalau ada semacam itu, berarti itu mainannya Camat dengan oknum-oknum tertentu,” ungkap Abua Tuasikal, sebagaimana dikutip salah seorang dektatnya, kepada Kabar Timur, Minggu, kemarin.

Menurutnya, Abua mengaku, setiap raja pada negeri ditentukan berdasarkan mata rumah parentah sesuai garis keturunannya.  “Biasanya Pak Bupati  selalu  bertanya pada setiap calon raja, tentang keturunannya. Apakah ayah,  nenek, kakek dan sebelum-sebelumnya pernah jadi raja,” ungkapnya.

Dikatakan, pertanyaan sebagai senjata utama Bupati Abua Tuasikal dalam menyeleksi calon raja pada setiap negeri. Seperti halnya, di Pasanea itu.  “Untuk calon raja Pasanea sebelumnya pertanyaan itu sempat disampaikan  Pak Bupati, kepada salah satu calon raja yang datang padanya,” ungkap dia.

Jadi,  lanjut dia, pada saat itu, Bupati Abua sempat menerima salah satu calon Raja Pasanea yang datang bersilaturahmi. “Saat itu, Pak Bupati tanya kepada calon raja itu. Apakah, bapak, tete atau nenek pernah menjadi raja di Pasanea. Calon raja tersebut mengaku belum. Pada saat itu juga, Pak Bupati memintanya untuk kembali ke Pasanea,” ungkapnya.

Kabar terbaru yang diperoleh, Kabar Timur, Minggu, tadi malam, menyebutkan, Bupati Abua Tuasikal, telah menerimah berkas calon raja Najib Salaputa, dan telah mempelajarinya. Najib merupakan calon tunggal yang diajukan saniri negeri Pasanea untuk dijadikan raja definitif.

Keturunan Najib Salaputah diakui mayoritas warga Pasanea sebagai calon dari matarumah parentah. Keturunan turun temuran pernah memimpin Pasanea sebagai raja. Bukti-bukti keturunan Najib  sebagai raja Pasanea tersimpan rapi pada musium di Balanda.

Upaya untuk mengoyang Najib ini biang keroknya adalah Camat setempat.  “Camat itu, biang kerok dalam memainkan perannya untuk mengubah mata rumah parentah.  Mulai dari camat sebelumnya, prosesnya sudah jalan. Datang Camat Ohorella sengaja untuk mengutak atik-atik masalah dengan mengubah surat-surat yang sangat tendensius,” sebutnya. (KT)

Komentar

Loading...