Belajar Tatap Muka di Ambon Dihentikan

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Metode Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, bagi 12 Sekolah Menengah Pertama (SMP) percontohan di Kota Ambon, baru saja digelar, 6 Januari 2022 lalu.
Belum satu bulan berjalan, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, lewat Dinas Pendidikan (Disdik) setempat telah mengeluarkan pengumuman untuk PTM terbatas dihentikan.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Ambon, Ferdinandus Taso, yang dikonfirmasi Selasa (1/2) kemarin membenarkan informasi PTM sementara dihentikan.
Dihentikan atau ditutup sementara metode PTM, kata Taso, dilakukan bukan tanpa alasan. Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena berhubungan dengan resiko penyebaran COVID-19.
"Untuk sementara PTM terbatas ditutup. 12 SMP yang menjadi sekolah percontohan, akan kembali menggunakan metode belajar secara jarak jauh atau online,"katanya.
Lebih lanjut, Taso menjelaskan, alasan mendasar PTM terbatas ditutup sementara, lantaran dari 12 SMP yang diambil random sampling rapid tes Antigen, hanya satu yang hasilnya non reaktif yakni SMP Santo Andreas di Ahuru, sementara 11 sekolah lainnya ditemukan hasil reaktif.
Pengambilan random sampling rapid tes Antigen, bagi siswa di SMP yang menggelar PTM terbatas, kata Taso, merupakan aturan dalam SKB Empat menteri.
“Dan sebagai langkah antisipasi, walaupun hasil tes swab PCR belum keluar oleh dinas kesehatan, namun yang reaktif ini kita ambil keputusan untuk ditutup PTM, tetapi metodenya kita rubah menjadi pembelajaran jarak jauh selama 14 hari kedepan,”bebernya.
Terhadap siswa yang hasilnya reaktif, Kadisdik meminta, pihak sekolah untuk melaksanakan SOP pencegahan perundungan dan tidak menyebarluaskan identitas mereka.
“Ini dilakukan untuk melindungi mental para siswa, serta untuk kepentingan yang lebih besar yaitu PTM itu sendiri, agar dapat berlangsung dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama,”tandasnya. (KTE)
Komentar