Rawat Anak Jalanan, Polisi Ini Diberi Penghargaan

KABARTIMURNEWS.COM. AMBON- Sikap terpuji ditunjukan anggota Polisi Polda Maluku, Aipda Edwin Ricardo Mangare. Betapa tidak, ditengah tugasnya yang padat sebagai abdi negara, Edwin masih menyempatkan waktu untuk merawat puluhan anak jalanan yang ada di Kota Ambon.

Personel Bintara Direktorat Samapta Polda Maluku itu bahkan sudah memulainya sejak tahun 2019 lalu. Ia mendirikan rumah singgah Sahabat Melindungi untuk merawat para anak jalanan tersebut.

Tak disangka, dedikasinya merawat anak jalanan dibalas dengan sebuah piagam penghargaan oleh Kapolda Maluku, Irjen Pol Refdi Andri. Bukan itu saja, Edwin pun bakal diajak untuk makan malam bersama Kapolda, Wakapolda dan pejabat utama Polda Maluku.

Kapolda Maluku, Irjen Pol Refdi Andri mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk memberikan penghargaan kepada personel Polri yang berprestasi.  "Saya dan Wakapolda dan para pejabat utama saat ini sudah berkomitmen bahwa personel yang berprestasi harus diberikan penghargaan," kata Refdi, Senin (15/11).

Orang nomor 1 Polda Maluku ini mengaku, Edwin Mangare telah melakukan terobosan baru yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.  "Sentuhan yang diberikan kepada masyarakat dengan ikhlas dan tulus hari ini akan menjadi bermanfaat di kemudian hari nanti untuk diri kita sendiri," jelasnya.

Sementara itu, Edwin Mangare mengaku bersyukur mendapat penghargaan dari pimpinan tertinggi di Polda Maluku tersebut. Bahkan dirinya merasa bangga karena telah diajak makan bersama Kapolda, Wakapolda dan para Pejabat Utama Polda Maluku.

"Apresiasi ini akan menambah semangat saya lagi untuk berkarya di tengah-tengah masyarakat. Saya sangat berterima kasih buat pimpinan Polri," kata dia. Edwin mengatakan, rumah singgah yang didirikan untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak jalanan dimulai sejak tahun 2019. Kala itu, Edwin mengontrak tempat di Jalan AY Patty, Kota Ambon.

Pada tahun 2020, rumah singgah berpindah tempat di Jalan Sedap Malam, Kelurahan Honipopu, RT 001 RW 03, Kota Ambon. "Katong (Kita) di situ sudah setahun dari tahun 2020. Jumlah anak didik sampai saat ini sudah berjumlah 40 orang," kata dia.

Dikatakan, dia tidak sendiri mengelola rumah singgah tersebut. Tapi ada tim relawan juga yang turut membantu baik dari mahasiswa dan juga dokter. "Saya prihatin dengan keberadaan anak-anak ini. Makanya dibangun rumah singgah. Apalagi, Kota Ambon sendiri belum miliki ini. Dari situ muncul keinginan saya," jelasnya.

Mereka yang diajak untuk diberikan pendidikan di rumah singgah rata-rata anak-anak yang tidak bersekolah. Ada juga yang memiliki orang tua, namun hidup mereka di jalanan. "Dari 40 orang, usia mereka dari 4 tahun sampai 15 tahun. Ada juga sudah SMP dan SMA. Jadi kalau mereka ini tidak dibantu, maka mereka bisa putus sekolah," kata dia.

Ia berharap rumah singgah yang digagasnya bersama tim relawan bisa permanen. Sehingga mereka tidak kerap berpindah-pindah tempat jika masa kontrak tempat selesai. "Untuk saat ini kita masih sewa tempat selama setahun. Waktu sewa juga sudah selesai, dan kita juga akan pindah lagi," ucapnya .

Selain itu, Edwin juga tidak menyangka akan dimasukan sebagai 76 orang sebagai Icon Prestasi Pancasila di bidang sosial interpreneur dan kemanusiaan tahun 2021. Icon tersebut diberikan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Aipda Edwin Ricardo Mangare merupakan sosok yang memberikan pembinaan kepada anak-anak jalanan, dengan mendirikan rumah singgah Sahabat Melindungi.

"Beta juga seng (tidak) sangka akan kembali mendapat penghargaan dari bapak Kapolda, dan diajak makan bersama dengan bapak Kapolda, Wakapolda dan para pejabat utama Polda Maluku. Beta akan jalan terus. Beta tidak akan berhenti setelah mendapat penghargaan ini. Semoga ke depan kita akan lebih maju lagi," pungkasnya (KTY)

Komentar

Loading...