Akerina Diharapkan Rombak Birokrasi
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Pasca pelantikan Timotius Akerina selaku Bupati Seram Bagian Barat (SBB) defenitif, diharapkan adanya perombakan birokrasi yang signifikan di daerah berjuluk saka messe nusa itu. Akerina diminta tidak mengulangi pola kepemimpinan bupati sebelumnya Alm Yasin Payapo.
“Kalau mau biking bae SBB, Yus Akerina harus robah pola. Kasih duduk orang di birokrasi, harus ikut aturan, ikut kompetensi” ujar tokoh masyarakat SBB Eddy Saiful Pattiiha kepada Kabar Timur, Selasa (21/9) melalui telepon seluler.
Dalam hal ini penempatan pejabat Eselon II di lingkup Pemda Kabupaten (Pemkab) SBB hendaknya berdasarkan hasil seleksi ujik kelayakan atau fit and propert test. Seleksi tersebut sudah dilakukan di masa Bupati Yasin Payapo.
Hanya saja, penempatan pejabat berdasarkan seleksi tersebut belum sempat dilakukan oleh yang bersangkutan. Menurutnya, hasil fit and propert test panitia seleksi (pansel) yang diketuai DR Abidin Wakano, beranggotakan DR Natanel Elake dan kawan-kawan itu sudah ada.
Dengan demikian tinggal di-SK-kan, kemudian dilantik oleh Bupati Timotius Akerina. “Jangan karena pernah tim sukses lalu yang diangkat jauh daripada yang dihasilkan oleh pansel,” ujarnya.
Selain penempatan pejabat Eselon II yang kerap berbeda jauh dari hasil yang diajukan pansel dimaksud, ungkap Pattiiha, adalah soal penempatan kepala sekolah. Penempatan yang dinilai berdasarkan like and dislike, salah satunya faktor tim sukses di Pilkada.
Itu terjadi sejak jaman Bupati Jacobus Puttileihalat hingga Yasin Payapo. “Kepsek yang harusnya minimal golongan III C, dipasang Golongan III B karena faktor tim sukes. Rangkap jabatan lagi sebagai ketua BPD di desa, ini bagaimana?” ujarnya.
Dia menilai Akerina merupakan figur yang komitmen dengan aturan perundang-undangan. Karena itu bisa diharapkan kalau tokoh politisi sekaligus anggota DPRD Kabupaten SBB tiga periodesasi itu mampu memimpin daerah tersebut lebih baik. (KTA)
Komentar