Gubernur Maluku Kembali Angkat Bendera Perang, Untuk Siapa?

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Gubernur Maluku, Murad Ismail kembali menyatakan siap mengangkat bendera perang.

Lalu siapa yang ingin diperangi orang nomor satu di Provinsi Maluku itu?

Pernyataan siap mengangkat bendera perang kali ini dilontarkan Gubernur Maluku, Murad Ismail dihadapan Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek serta ratusan undangan yang hadir saat dirinya berikan sambutan pada acara peresmian nama dr. Johanes Leimena sebagai nama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) di Ambon, Rabu (16/10).

Hanya saja, pernyataan siap mengangkat bendera perang itu tidak ditujukan kepada Menkes.

Tetapi mantan Dankor Brimob Polri itu menyatakan siap angkat bendera perang terhadap orang-orang yang merugikan Maluku dengan cara mengeruk kekayaan alam yang ada di bumi Maluku kemudian pergi.

Orang-orang seperti itulah kata mantan Kapolda Maluku itu adalah orang-orang yang menentangnya sebagai Gubernurnya orang Maluku.

"Bagi siapa saja yang tidak berpihak kepada Maluku, sedangkan kekayaan alam dikeruk lalu dibawa keluar Maluku, itu adalah menentang saya, dan saya angkat bendera perang untuk mereka semua yang cuma mementingkan diri mereka sendiri dan tidak peduli dengan keadaan yang kita rasakan selama ini,"ucapnya.

Lebih jauh dikatakannya, dirinya adalah Gubernur orang Maluku sehingga sangat bertanggungjawab atas semua yang terjadi di Maluku.

"Saya adalah gubernur orang Maluku, dan saya bertanggungjawab atas semua yang terjadi di Maluku,"tegasnya.

Apalagi kata dia, sebagai Kepala Daerah, dirinya memiliki tugas yakni mengentaskan kemiskinan, mensejahterahkan rakyat dan menjaga agar sumber daya alam di Maluku bisa dinikmati oleh generasi saat ini dan dimasa yang akan datang.

Sebelumnya, Gubernur Maluku, Murad Ismail juga menyatakan perang terhadap Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti sehingga heboh diseantero pemberitaan media lokal hingga nasional.

Saat itu, pernyataan perang Gubernur Murad disampaikan pada pelantikan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku di kantor Gubernur Maluku, Ambon beberapa waktu lalu.

Gubernur Murad nyatakan perang terhadap Menteri Susi karena kebijakan moratorium Menteri Susi dinilai merugikan masyarakat Maluku yang merupakan salah satu daerah penghasil ikan terbesar di Indonesia.

Apalagi, Menteri Susi dinilai Gubernur mendatangkan ribuan kapal ke Kepulauan Aru di Maluku tetapi tidak satupun ABKnya berasal dari Maluku.

Tidak hanya itu saja, kekesalan Gubernur terhadap Menteri Susi itu juga dilatarbelakangi oleh tidak kunjung direalisasikannya janji-janji Menteri Susi untuk Maluku. (RUZ)

Komentar

Loading...