Banyak Minyak, SBT Tertinggal
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Daerah itu terkenal sebagai penghasil minyak. Di sana, terdapat dua perusahan besar yang mengelolanya. Tapi sayang, SBT hanya menjadi salah satu daerah yang relatif tertinggal di Maluku.
DR. Izaak Tonny Matitaputi, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura Ambon, heran dengan pertumbuhan ekonomi daerah itu. Kekayaan alam yang melimpah, tidak mampu mengangkat kesejahteraan rakyatnya.
“Harusnya dengan pertambangan (minyak) itu anda sudah hidup enak. Tanya pemerintah daerah, pemerintah Kabupaten. Dimana penerimaan dari pertambangan itu untuk kemajuan orang SBT,” kata Tonny saat menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang berlangsung di Santika Premier Hotel, Kota Ambon, kemarin.
Dengan kekayaan yang dimilikinya, SBT semestinya tumbuh menjadi wilayah yang maju melebihi daerah lainnya di Maluku. “Harusnya itu bisa memacu daerah menjadi yang sangat maju,” jelasnya.
Bukan saja SBT, Maluku sendiri kaya dengan SDA. Bahkan kekayaan alamnya bisa dibilang sempurna. Dari laut, darat, bahkan yang terkandung di dalam perut bumi, juga ada. Namun, hasil alam itu hanya dapat memposisikan Maluku di urutan ke 4 sebagai daerah termiskin di Indonesia.
“Kita termiskin nomor 4. Pertambangan paling banyak di Maluku. Tapi penerimaan itu dimana semua,” tanya Tonny.
Semestinya, hasil alamnya seperti minyak, emas, cinnabar, gas dan hasil laut melimpah, dapat mengeluarkan daerah berjuluk Seribu Pulau ini dari keterpurukan. Asalkan, hasil alam itu dikelola dan di tata dengan baik dan benar.
“Ada masukan tidak untuk Maluku. Kalau itu semua masuk, kemudian di kelola dan di tata dengan baik, katong orang Maluku tidak mungkin miskin,” terangnya.
Dia mengajak seluruh elemen masyarakat agar fokus, terhadap kemajuan Maluku. “Mari kita sama-sama peduli. Fokus jangan dilaeng dolo. Di pertambangan atau perikanan. Mengapa yang menjadi unggulan begitu terpuruk,” katanya.
Ditempat yang sama, Direktur Group Pengelolaan Transformasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Suwandi, mengajak masyarakat Maluku untuk menabung di bank, agar dapat mendongkrak dan mewujudkan stabilitas sistem perbankan yang merupakan modal penting pembangunan ekonomi.
“LPS perlu diketahui dan dipahami oleh masyarakat. LPS memberikan rasa aman, tenang, dan pasti, terhadap perbankan,” kata Suwandi sebagai narasumber.
LPS, kata Dia, merupakan lembaga indepent yang dibentuk Presiden. Lebaga ini hadir untuk membuat masyarakat percaya saat menempatkan dananya di perbankan yang merupakan urat nadi perekonomian. Sebab, dana tersebut nantinya akan disalurkan dalam bentuk kredit, guna mendukung pembiayaan atau kredit usaha produktif dan pembangunan infrastruktur. “Perbankan dan keuangan yang stabil adalah modal yang penting dalam pembangunan ekonomi nasional,” jelasnya. (CR1)
Komentar