Wagub Berharap Mendag Turun Tangan
KABARTIMURNEWS.COM, TERNATE - Harga Komoditas Kopra tidak stabil bahkan merosot hingga ke angka Rp 1500,- per Kilogram. Wakil Gubernur Maluku Utara Natsir Thaib meminta Menteri Perdagangan untuk segera turun tangan mengatur tata niaga Kopra agar harganya kembali stabil.
Natsir yang mewakili Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba menyampaikan aspirasinya agar diteruskan ke Pemerintah Pusat terutama Menteri Perdagangan untuk segera turun tangan menindaklanjuti jatuhnya harga kopra.
Natsir menyebut mayoritas rakyat Maluku Utara adalah petani kopra dan ketika harganya jatuh maka rakyat akan menderita.
"Selain Pala dan Cengkeh, kami adalah provinsi penghasil Kopra terbesar, bertani Kopra adalah tradisi turun temurun rakyat Maluku Utara, sekarang harganya sedang diobok-obok oleh para mafia," ungkap Natsir di Kantornya, kemarin.
Selain berharap agar Menteri Perdagangan mengatur tata niaga Kopra, Natsir juga berharap provinsi-provinsi lain di Indonesia mau menerima komoditas Kopra dari Maluku Utara.
"Kami berharap APPSI yang telah menginisiasi kerjasama dagang antar provinsi bisa mengajak provinsi-provinsi lain membeli komoditas kopra kami, sehingga kita bisa memotong rantai tata niaga menjadi lebih singkat dan harga jadi lebih tinggi," ujar Natsir.
Selain itu, Pemprov Maluku Utara telah melakukan rapat bersama jajaran forkopimda, Bupati dan Walikota di Ternate serta jajaran SKPD untuk mengambil kebijakan agar harga kopra kembali stabil.
Dari rapat itu, telah dibentuk satgas yang diketuai Sekdaprov Malut, H. Muabdin Radjab untuk berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk meninjau langsung ke pabrik kopra di Sulawesi Utara dan Surabaya untuk memastikan harga kopra di kedua pabrik tersebut.
"Kami bentuk tim, tim ini akan bekerja ekstra cepat untuk merespon tuntutan masyarakat, menyangkut dengan harga kopra. Tim ini juga melibatkan semua unsur termasuk Forkompinda dan Satgas Pangan," kata Wagub Malut.
Pihaknya juga akan mencari tahu apa yang menjadi sumber masalah, sehingga harga kopra menjadi anjlok.
"Kita akan cari solusi terbaik untuk petani kopra dan pedagang kopra. Tapi perlu diingat ya, jangan coba-coba ada yang bermain dengan harga, karena kami akan tindak tegas," pungkas Natsir.
Sebagai informasi, saat ini Tim Ekspedisi Gubernur APPSI telah berada di Provinsi ke-28 dari rute ekspedisi di Maluku Utara untuk menyerap aspirasi Pemerintah Provinsi dan melakukan eksplorasi inovasi dan keunggulan Provinsi Maluku Utara. (TMS)
Komentar