KABARTIMURNEWS.COM.AMBON-Menyikapi bentrokan berulang di kawasan Universitas Islam Negeri (UIN) Ambon, Polda Maluku mengambil langkah tanpa kompromi.
Kepolisian menegaskan akan melakukan upaya paksa dan menindak tegas siapa pun yang nekat membawa senjata tajam (Sajam) dalam aksi kekerasan tersebut.
Ketegasan ini disampaikan langsung Wakapolda Maluku, Brigjen Pol Imam Thobroni, usai memimpin rapat darurat bersama unsur Forkopimda Maluku di Ambon, Sabtu, 27 Desember 2025. Pertemuan ini merespons bentrok berdarah yang pecah pada Jumat, 26 Desember 2025.
Untuk meredam situasi dan mencegah bentrok susulan, sebanyak 300 personel gabungan TNI-Polri telah diterjunkan ke titik-titik rawan di sekitar kampus.
“Kami tidak akan segan bertindak tegas. Siapa pun yang tertangkap tangan membawa senjata tajam dan diduga akan digunakan untuk tawuran akan langsung diproses. Ini demi keamanan masyarakat luas,” tegas Brigjen Pol Imam Thobroni.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, yang hadir dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam. Ia menyoroti pola bentrokan di kawasan tersebut yang terus berulang, sehingga membutuhkan solusi permanen, bukan sekadar pemadaman sesaat.
“Kami bersama Wakapolda, Kasdam, dan seluruh unsur Forkopimda sudah sepakat mengambil langkah konkret. Permasalahan ini harus segera tuntas secara aman dan menyeluruh,” ujar Hendrik.
Dalam rapat tersebut, hadir pula tokoh-tokoh penting seperti Kasdam XV/Pattimura, Danrem 151/Binaiya, Pj Wali Kota Ambon, hingga Bupati Seram Bagian Timur (SBT) beserta tokoh masyarakatnya untuk mencari jalan tengah perdamaian.
IMBAU PASANG CCTV
Akibat bentrokan ini, tercatat 10 orang mengalami luka-luka. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap aktor intelektual di balik kerusuhan tersebut.
Gubernur Lewerissa juga memberikan beberapa poin imbauan kepada warga, diantaranya: Masyarakat diminta tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar di media social, Mengedepankan semangat Pela Gandong dan toleransi antar sesama warga Maluku.
Selanjutnya, Gubernur mendorong warga dan pelaku usaha di sekitar lokasi untuk memasang kamera CCTV secara mandiri guna mempermudah kepolisian mengidentifikasi pelaku jika terjadi gangguan keamanan di masa depan.
“Mari kita tutup ruang bagi pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana. Jaga lingkungan masing-masing agar Ambon tetap kondusif,” tutup Gubernur. (AN/KT)



























