Pilkada Maluku

Murad Ismail Berpeluang, Tapi, Politik Dinamis

KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Menit-menit akhir  jelang pencoblosan akan berpengaruh. Politik uang berperan, meski dilarang aturan.

Pilkada Maluku bakal ketat, hal itu disampaikan pengamat sosial politik Said Lestaluhu S. Sos, M.Si kepada Kabar Timur, Selasa (8/10) di ruang kerjanya. Menurutnya, persaingan antar figur disebabkan ada penantang incumben. Namun para figur tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Kalau beta sih, memang dengan berbagai partai politik, pa Murad lebih berpeluang dan lebih kuat. Tapi politik ini sangat-sangat dinamis," ingatnya. Faktanya dengan Said Assagaff saja bisa dikalahkan, waktu itu. Dan itu hanya sebagai salah satu perbandingan saja.

Apalagi saat ini, Murad Ismail sudah punya pengalaman bertanding. Ketika disandingkan dengan Michael Wattimena, yang keliatan "friendly" itu. "Generasi sekarang suka, terutama pemilih usia dini, komunikasi di media sosial juga baik. Tapi ingat calon lain juga punya strategi masing-masing.

"Iya, jadi kuda hitam itu Pak JAR dan Pak Hendrik Lewerissa," ujar Said Lestaluhu. Yang menarik, Presiden terpilih Prabowo Subianto, tidak ikut campur soal Pilkada. Yang bersangkutan lebih suka jalin hubungan dengan semua partai yang ada.

Lanjut Wakil Dekan II Sosial Politik itu, jika dipetakan berdasarkan jejaring politik, kasus-kasus pemilu itu lah yang membuat PDIP makin berpengalaman. "Kalau jaringan partai politik mereka cukup banyak, ya PDIP, terutama di basis jaringan infrastruktur partai," jelas Said.

Pasangan JAR, dengan infrastruktur partai sebagai pemenang Pemilukada. Lanjut Said mengatakan, belum lagi basis pemilih berdasarkan wilayah. Juga basis infrastruktur partai, harus dioptimalkan. "Jadi beta pikir peluangnya masih seimbang, tinggal gimana desain issunya aja," akui Lestaluhu.

Apakah mereka lihat figur atau berdasarkan sosiologi, sentimen suku, agama. Karena variabel-variabel ini lah yang menentukan.  "Oke di Ambon pemilih masih rasional, tapi di kabupaten-kabupaten, sentimen sosiologis masih kuat," ingatnya.

Menurut Wakil Dekan II Ilmu Sosial itu menit-menit terakhir akan berpengaruh, jelang pencoblosan. Dimana politik uang akan ikut berperan, meski hal itu sesuatu yang dilarang aturan.(KTS)

Komentar

Loading...