Terkuak, Dua Kasus Baru Dugaan Korupsi Poltek Ambon

KABARTIMURNEWS.COM.AMBON -Satu lagi kasus dugaan korupsi di Politeknik (Poltek) Negeri Ambon tekuak, diharapkan jadi perhatian publik untuk diusut institusi kejaksaan. Yaitu kasus dugaan korupsi biaya sewa peralatan teknik sipil Poltek, yabg diduga masuk kantong oknum tertentu di jurusan tersebut.

"Kasus sewa peralatan sipil itu bahaya, Dorang takut semua kalau terbongkar," ungkap sumber saat dihubungi Kabar Timur Minggu (8/10) melalui pesan whatsapp.

Peralatan sipil ini disewakan kepada orang di luar kampus Poltek sementara uangnya tidak disetor ke kas negara. Tapi digunakan untuk kepentingan sendiri.

Dia meminta kejaksaan usut peralatan ukur tanah sipil dan sounder. Di kasus ini negara rugi, mulai dari bekas kepala jurusan "LL, kemudian lanjut ke kepala lab sipil TS.

"Pertanyakan uang sewanya di kemanakan," ujar sumber.

Dia mengungkapkan penyewaan peralatan di jurusan sipil terus terjadi, ironisnya biaya sewa peralatannya tidak pernah disetor. Sebab jika disetor, harus ada tarif yang dikeluarkan oleh Politeknik, sesuai pengenaan tarif sewa.

"Jadi jelas negara rugi milyaran rupiah di kasus itu," sebut sumber.

Sumber menambahkan kasusnya sudah berlangsung sejak tahun 2010. Dan hasil sewa tidak pernah di setor ke negara.

Diduga penyewaan peralatan kepentingan ketua jurusan sipil dan kepala laboratorium. Menurutnya, uang hasil sewa peralatan pasti LL dan Ts tahu lah.

"Pasti mereka tahu kemana menguapnya," ketus sumber.

Dan bukan saja kasus peralatan sipil, ada lagi kasus yang tak kalah menarik untuk dikejar  institusi kejaksaan. Yaitu kasus  mesin peralatan, senilai Rp 39 miliar.

Faktanya semua mesim tersebut mangkrak di Desa Passo. Berdasarkan bocoran sumber,  di kasus ini harus diperiksa adalah EP dan AL, serta  NT selaku Ketua PUsat unggulan teknologi ( PUT).(KTA)

Komentar

Loading...