Sengaja Biarkan Terminal “Siluman”, Kadishub Ambon Harus Dievaluasi
AMBON - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon, diduga sengaja membiarkan sejumlah Angkutan Kota (Angkot) menggunakan beberapa ruas jalan sebagai "Terminal Siluman".
Dishub seakan-akan acuh. Fenomena tersebut pun secara langsung menjadi salah satu penyebab kemacetan yang akhir-akhir ini, semakin parah terjadi di Ibukota Provinsi Maluku itu.
Sebut saja di area depan PT Pelni, depan Maluku City Mall (MCM), dan ujung Jembatan Merah Putih (JMP), di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon, puluhan Angkot melakukan aktivitas layaknya di Terminal Mardika.
Anehnya, Dinas Perhubungan Kota Ambon dibawah kepemimpinan Robby Sapulette, yang telah beberapa kali berjanji untuk menertibkan "Terminal Siluman" hanya "Ocehan" fiktif belaka.
Hal tersebut pun memantik perhatian berbagai pihak, yang merasa heran, dan bertanya-tanya mengapa sampai sekarang Dishub Ambon, seakan-akan tidak berani menertibkan Terminal Siluman.
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon, Syawal Tamher, kepada Kabar Timur, Rabu (23/11) kemarin mengatakan, jika melihat kinerja Dishub seperti sekarang, bagaimana Ibukota Provinsi Maluku itu bisa mengatasi kemacetan.
"Angkot di beberapa kawasan, menggunakan ruas jalan seperti terminal, kondisi itu lantas membuat arus lalulintas semakin macet. Anehnya, Dishub seperti tutup mengenai hal tersebut,"terangnya.
Menurutnya, sikap acuh yang ditunjukkan Kepala Dishub (Kadishub) Ambon terhadap adanya Terminal Siluman itu, menunjukkan suatu ketidakmampuan dalam menjalankan tugas dalam mengatasi kemacetan lalulintas.
"Oleh karena itu, sudah menjadi satu keharusan bagi Pak Penjabat Walikota Ambon, melakukan evaluasi terhadap Kinerja Kadishub Robby Sapulette, yang dimana tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik,"paparnya.
Syawal menambahkan, melihat fenomena seperti di ruas jalan depan PT Pelni, yang mana terdapat petugas Dishub namun Angkot tetap beraktifitas menunggu penumpang seperti di Terminal tanpa di tegur.
"Ada petugas di situ tapi Angkot parkir bebas, tunggu penumpang juga tidak dilarang, sampai-sampai kendaraan lain yang mau lewat kesulitan karena sudah sempit. Ini ada apa. Pj Walikota harus evaluasi Kadishub, soalnya ada yang tidak beres,"tutupnya. (KTE)
Komentar