Demo Desak Djailani Tomagola Dicopot

Istimewa

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Sejumlah pemuda menggelar aksi demo meminta Djailani Tomagola dicopot dari anggota DPRD Maluku Tengah (Malteng). Aksi tersebut berlangsung di DPRD Maluku, Rabu (20/7).

Para pendemo tergabung dalam Ikatan Keluarga Kerukunan Tehoru-Telutih Maluku. Demo tersebut intinya meminta Djailani dievaluasi DPD Partai Demokrat Maluku pimpinan Roy Pattiasina.

Djailani Tomagola didemo setelah membuat kericuhan dalam rapat Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di ruang Komisi IV DPRD Maluku Tengah (Malteng) Rabu (13/7)  lalu.

“Kami meminta Djailani Tomagola dicopot termasuk jabatan Ketua DPC Demokrat Malteng,” kata Korlap Santos Walalayo kepada wartawan di sela-sela demo.

Walalayo menilai Djailani Tomagola tidak layak jadi wakil rakyat apalagi Ketua DPC Demokrat. “Kami kenal banyak kader Demokrat, tapi Djailani hanya memperburuk citra Demokrat,” ketusnya.

Dalam aksinya Djailani diketahui melibatkan dua anaknya melakukan aksi premanisme di DPRD Malteng. Dari video yang beredar di medsos, kata Santos  gedung DPRD Malteng dibuat bak ring tinju.

Yang mana, pada proses pemilihan Ketua Komisi IV DPRD Malteng, Djailani Tomagola melakukan penyerangan kepada dua anggota DPRD. Akibat Djailani tidak terima tergeser dari Ketua Komisi IV DPRD Malteng.

Sementara dalam proses pemilihan ketua Komisi tersebut, Arman Mualo unggul tiga suara dari Djailani Tomagola. “Makanya kami mohon DPD Demokrat Maluku serius melihat persoalan ini,” ujar Santos.

Sementara itu Ketua DPD Partai Demokrat Maluku, Roy Pattiasina minta maaf atas sikap Anggota DPRD Maluku Tengah (Malteng), Djailani Tomagola.

Pasalnya, Djailani yang juga Ketua DPC Demokrat Malteng itu membuat ricuh dalam rapat rolling Alat Kelengkapan Dewan (AKD), lalu. Kepada pendemo, Roy meminta maaf atas tindakan kadernya di DPRD Malteng.

Dia menyampaikan terimakasi atas penyampaian aspirasi pendemo terkait Djailani. “Terima kasih atas ketidakpuasan yang disampaikan keluarga besar Tehoru-Telutih kepada DPD Demkorat hari ini (kemarin). Tentu kami akan memproses sesuai mekanisme di Partai,” cetus Roy Pattiasina. (KTA)

Komentar

Loading...