Harga Telur Mulai Naik di Pasar Mardika

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Harga Telur di pasar Mardika Ambon, mulai bergerak naik sepekan jelang lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. Sementara harga komoditas pemicu inflasi yakni cabe malah turun.

“Telur sekarang satu delapan, seribu delapan ratus rupiah. Kalau yang sebelah itu satu sembilan, seribu sembilan ratus. Mau pake berapa butir,” ujar Amat kepada Kabar Timur Minggu (24/4).

Pedagang telur Pasar Mardika itu mengaku harga telur mulai bergerak naik sejak minggu kemarin. “Sebelumnya satu lima (Rp 1500) dan satu enam (Rp 1600) per butir,” akuinya.

Dia mengaku tidak tahu pasti penyebab harga telur mulai bergerak naik. Yang pasti kata dia, telur yang diperdagangkan bukan pasokan pulau Ambon. “Semua ini telur eks Surabaya,” ungkapnya.

Sementara dari pantauan, harga cabe mulai turun meski bervariasi di kalangan pedagang bahan komoditas volatile atau pemicu inflasi itu. Anto salah satu pedagang cabe mengaku, cabe keriting sebelum bulan puasa dipatok Rp 80 ribu per kilogram, sekarang Rp 40 ribu per kilogram.

Menurutnya harga cabe turun karena pasokan bahan yang masuk golongan bumbu-bumbuan dapur itu mulai banjir sejak bulan lalu. Terutama pasokan dari Namlea Pulau Buru, dan Kairatu Pulau Seram.

Bukan hanya cabe ukuran besar, cabe kecil juga turun harga. “Cili (cabe) kecil baru-baru Rp 150 ribu per kilo, sekarang Rp 40 ribu,” kata Asma pedagang cabe di Pasar Mardika.

Harga cabe sebelumnya meroket tembus Rp 100 ribu per kilogram. Namun harga bahan penyedap masakan ini mulai bergerak turun.

Sementara itu Sahrul mengaku lima hari lalu harga cabe keriting mulai turun hingga Rp 50 ribu per kilo. “Tadi turun sampe 40 ribu, karena cili maso banyak dari Namlea,” katanya.

Dia mengaku, pekan-pekan sebelumnya harga cabe keriting bahkan tembus Rp 100 ribu, lalu mulai bergerak turun Rp 80 ribu, hingga Rp 60 ribu per kilo.

Cabe berperan penting memicu inflasi suatu daerah. Harga komoditas golongan volatile ini di pasar tradisional kerap memicu angka inflasi di daerah bersangkutan. Hingga bisa mempengaruhi kebijakan moneter nasional. (KTA)

Komentar

Loading...