Warga Heran Pertalite di Ambon Melimpah, SBB “Langkah”

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dalam beberapa bulan terakhir ini jadi barang “langkah” bagi masyarakat setempat.
Kelangkaan BBM di SBB bukan masalah baru yang kerap dihadapi masyarakat di tanah “Saka Messe Nusa” itu. Namun, ada yang berbeda saat ini. Apa itu ?.
Biasanya, jika BBM jenis Pertalite sulit didapatkan pada SPBU di sekitar Kecamatan Kairatu hingga kecamatan Amalatu, Pertalite bisa didapatkan pada pada pedagang eceran disamping jalan.
Namun kali ini, kelangkaan BBM jenis Pertalite diakui para pengendara baik kendaraan roda dua maupun roda empat, bukan saja terjadi di SPBU, namun pedagang eceran pun kosong.
“SPBU kosong, pedagang eceran disepanjang jalan juga tidak jual Pertalite. Mereka (eceran) hanya punya Pertamax, yang harga per liternya itu senilai Rp 15 ribu,”keluh warga Kecamatan Amalatu, Daud, kepada Kabar Timur, Selasa (12/4).
Yang mengherankan pihaknya, lanjut Daud, saat berkunjung ke Kota Ambon Selasa kemarin, dirinya melihat pemandangan berbeda dengan SBB, dimana banyak sekali Pertalite dijual eceran sepanjang jalan.
“Mulai dari Desa Liang (Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon) sampai di dalam Kota Ambon, banyak sekali pedagang eceran jual Pertalite, bahkan eceran Pertalite lebih banyak dari Pertamax,”terangnya.
Itu berarti, kata Daud, kelangkaan BBM jenis Pertalite yang diperkirakan telah terjadi kurang lebih enam bulan belakangan ini, hanya terdapat pada Kabupaten SBB saja. “Kita bisa menduga, jangan sampai stok Pertamax ke SBB tidak laku, makanya Pertamina membatasi pasokan Pertalite ke SBB, agar pertamax yang sudah ada sebelumnya bisa habis,”ungkapnya.
“Sebab, kalau dibilang barang langkah otomatis harus langkah secara menyeluruh. Ini kan tidak, kita di SBB sulit sekali temukan Pertalite, tapi di Ambon ketersediaannya melimpah sekali,”tambahnya.
Olehnya itu, Daud meminta agar Pertamina bisa secepatnya menangani persoalan kelanglaan Pertalite di Kabupaten Seram Bagian Barat lima, sebelum memasuki Idul Fitri 2022, Mei mendatang.
“Tolong diatasi masalah ini. Kasian para pengendara terlebihnya lagi supir angkutan umum, harus beroperasi dengan tarif Pertalite tapi gunakan Pertamax, yang harganya diatas,”tutupnya. (KTE)
Komentar