Sempat Tegang, Pengukuhan Raja Batu Merah Berlangsung Aman

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Kendati sempat tegang, acara pengukuhan raja adat Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rabu, pagi, kemarin, berlangsung aman dan penuh khidmat. Rabiatunnur Nurlete resmi dikukuhkan sebagai “Ina Latu Batu Merah.” Prosesi pengukuhan  digelar sederhana  seusai sholat subuh.

Salim Tahalua, Wakil Ketua Panitia, pengukuhan Ina Latu Batu Merah mengatakan, pengukuhan berjalan aman sesuai agenda yang disiapkan. “Kami bersyukur, meski tadi ada sedikit problem atau tegang,  namum pengukuhan Raja adat ini tetap berjalan dengan lancar dan penuh hikmad,” ungkapnya kepada Kabar Timur.

Dia mengatakan, Rabiatunur berhak menyandang status “Ina Latu” karena merupakan garis lurus dari keturunan raja-raja  Batu Merah sebelumnya. “Kalau dari garis keturunan  layak untuk dilantik,”ungkapnya.

Selain itu,  lanjut dia, acara adat pengukuhan ini merupakan kewenangan dewan adat dan saniri negeri. “Pengukuhan ini sudah mendapat restu dari Latupati Kota Ambon, dan sudah dikukuhkan secara langsung oleh dewan adat dan raja adat  yang diberi gelar “Ina Latu” Tanah Barang,”jelasnya.

Seusai pengukuhan adat dilaksanakan,  lanjut dia, Saniri Negeri akan berupaya mendorong Pemerintah Kota Ambon melakukan pelantikan. “Mekanisme adat sudah kita laksanakan. Kemudian  kita tinggal menunggu pelantikan resmi dari Pemerintah Kota Ambon, mengingat negeri kami ini satu-satunya negeri adat yang berada di titik pusat Kota,”terangnya.

Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat Negeri Batumerah agar tidak mudah terprovokasi.  “Kita jangan sampai terprovokasi. Mari kita sama-sama menjaga situasi dan kondisi keamanan di Negeri ini,”tutupnya.

Untuk diketahui, dalam acara pengukuhan ada beberapa pela dan gandong Negeri Batu Merah hadir Negeri Ema dan Passo. Prosesi pengukuhan raja Batu Merah ini melibatkan  ratusan personil gabungan TNI-Polri.

SEMPAT TEGANG

Prosesi adat yang berlangsung pukul 06:00 semula berjalan baik, namun sesaat sebelum menuju singgasana (tampuk) raja, sempat terjadi penolakan diantara warga dan suasana sempat tegang. Beruntung, insiden itu tidak berjalan lama karena cepat dilerai anggota kepolisian dan TNI.

Wakapolresta Ambon  AKBP Heri Budiharto, mengatakan insiden itu tidak berlarut atau berlanjut. “Memang tadi ada sedikit insiden tapi masih bisa dikendalikan,” katanya  Wakapolreste.

Dikatakan, pengukuhan raja Batu Merah masih ada penolakan-penolakan serta beberapa pro dan kontra. “Kedatangan kami di sini mengamankan bertemunya dua kelompok ini (pro dan kontra), artinya kita mengurangi potensi-potensi gangguan yang dapat terjadi apa bila bertemunya dua kelompok ini,” sebutnya.

Dia bersyukur dikarenakan selama prosesi adat berjalan, semua situasi yang semula memanas itu dapat dikendalikan. “Alhamdulillah, sampai selesai situasi bisa kita kendalikan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Pelaksana Pengukuhan Adat negeri Batu Merah, Salem mengatakan, perselisihan  ketika prosesi pengukuhan adat berlangsung hal biasa dan sering terjadi.

Sebagai panitia pelaksana, mereka bertugas melaksanakan pengukuhan sesuai tanggal yang ditetapkan, dan kegiatan tersebut legal, sedangkan untuk persoalan lain, itu tugasnya Saniri.  “Apa yang dilaksanakan oleh panitia berdasarkan gawenya Saniri Negeri  dan sesuai mekanisme dan legal,” katanya.

Dia menjelaskan, sebagai panitia pelaksana, mereka bersyukur karena prosesi pengukuhan adat dapat berjalan baik. “Pelaksanaan ini kewenangan lembaga adat yang gawenya Saniri, kita sebagai panitia dan mata rumah tetap melaksanakan,” tegasnya.

Menyoal penilaian pengukuhan tersebut ilegal, Salem menuturkan, kegiatan yang dilaksanakan itu legal. “Tidak ada kegiatan ilegal, karena kegiatan ini kita sudah lakukan koordinasi  kepada semua pihak berkaitan dengan pengukuhan  tersebut,” sebutnya. (MG2)

Komentar

Loading...