Selain Orang Meninggal, Tuna Netra Juga Dapat Pelayanan Terintegrasi

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) di Kota Ambon, harus terintegrasi dan dirasakan semua warga, baik ahli waris orang meninggal, bayi baru lahir, masyarakat umum, dan tuna netra.

Pelayanan terintegrasi menjadi prioritas utama Sekertaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse. Dirinya bertekad menciptakan pelayanan publik yang benar-benar didambakan masyarakat.

Agus Ririmasse, saat diwawancarai, Rabu (16/3) kemarin mengatakan, pelayanan terintegrasi adalah hak yang perlu diberikan pemerintah kepada masyarakat berbagai kategori.

Saat ini, lanjut Agus, saat ada laporan mengenai warga Kota yang meninggal dunia, maka Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Ambon akan merespon cepat.

Responnya itu berupa pemberian akta kematian, kartu keluarga baru, dimana yang meninggal sudah tidak ada dalam daftar, serta KTP bagi suami atau isteri yang ditinggalkan dengan status cerai/mati.

"Kemudian terhitung 1 Maret 2022 lalu, pemberian uang santunan duka di tempat senilai Rp 2 juta kepada ahli waris juga telah dilakukan,"terang Agus Ririmasse.

Hal serupa juga dilakukan bagi masyarakat umum, yang datang mengurus Adminduk. "Masyarakat yang datang mengurus tidak boleh pulang dengan tangan kosong, pelayanan harus cepat,"ujanrya.

Selain itu, Agus mengaku, inovasi baru yang akan diterapkan ke depan adalah semua para tuna netra harus merasakan pelayanan terintegrasi mengenai Adminduk.

"Ketika mengurus BPJS, atau ingin melanjutkan Sekolah membutuhkan KTP. Sehingga para tuna netra harus memiliki dokumen Adminduk sama seperti masyarakat pada umumnya,"ujarnya.

Menurut Agus, tuna netra punya hak yang sama guna mendapatkan hak pelayanan Adminduk terintegrasi dari Disdukcapil Kota Ambon. "Jadi jangan beda-bedakan,"tegasnya.

Oleh itu, dirinya telah memerintahkan Disdukcapil untuk bekerjasama dengan Dinas Sosial Kota Ambon, agar melakukan program jemput bola terhadap para tuna netra di panti asuhan.

"Orang tuna netra ini kan mereka sedang sakit, kan sulit kalau mereka harus antri di Kantor Disdukcapil mengurus Adminduk. Makanya harus ada program jemput bola bagi mereka, agar lebih memudahkan mereka juga kan,"terangnya.

Agus menambahkan, kehadiran negara dalam melayani masyarakat dari sektor Adminduk, harus dirasakan semua orang, dalam situasi suka maupun duka. (KTE)

Komentar

Loading...