Ambon Terancam Masuk Zona Merah

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Baru pekan kemarin, Kota Ambon keluar dari Zona hijau penyebaran COVID-19, dan masuk Zona Kuning. Terbaru, Ibukota Maluku itu kembali terjun bebas, ke Zona Orenge.

Peningkatan kasus terkonfirmasi signifikan setiap harinya, ternyata berdampak besar terhadap skor zonasi. Jika terus dalam keadaan seperti ini, otomatis Ambon dalam ancaman masuk Zona Merah penyebaran corona.

Kota Ambon sebelumnya masuk Zona Kuning lantaran mengalami penurunan skor zonasi dari 2,92 menjadi 2,73, atau turun 0,19 poin. Kini skor Ibukota Maluku itu kembali turun dari 2,73 ke 2,37 atau turun 0,36 poin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy, kepada media, Selasa (8/2) kemarin, membenarkan informasi bahwa wilayah yang dipimpin Walikota Richard Louhenapessy telah masuk Zona Orange.

Skor Kota Ambon, kata Wendy, kembali mengalami penurunan berdasarkan data Peta Epidemiologi per 6 Februari 2022, yang dikeluarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID 19 Republik Indonesia.

“Skor Kota Ambon minggu kemarin sebesar 2,73 dan untuk minggu ini sesuai data per 6 februari mengalami penurunan skor sebesar 0,36, sehingga kita sekarang masuk dalam Zona Orange dengan skor 2,37,"katanya.

Dijelaskan Wendy, hinggi kini tercatat kasus terkonfirmasi di Kota Ambon mencapai 815 Orang dengan meninggal dunia sebanyak tiga orang. "Hal ini yang menjadi indikator Epidemiologi perhitungan dan penentuan zonasi,"ujarnya.

Lebih lanjut, Wendy menjelaskan, kenaikan kasus secara signifikan di Kota Ambon, karena testing, tracking dan Screening, selalu dilakukan secara gencar terhadap masyarakat yang berkontak erat dengan pasien-pasien terkonfirmasi sebelumya.

"COVID-19 identik dengan penularan, karena itu kami akan terus melakukan tupoksi kami, untuk terus meningkatkan 3T dengan indikator WHO yakni 1/1000 Org per Minggu,"paparnya.

"Itu bertujuan untuk mengetahui lebih dini rantai penularannya, kita kurangi ruang geraknya melalui isolasi - isolasi terhadap pasien terkonfirmasi, untuk meminimalisir penularannya. Dengan demikian, kita bisa secepatnya memutus mata rantai penularan,"tutupnya. (KTE)

Komentar

Loading...