Ambon Minta RS, Airlangga : Silahkan Usulkan

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, diketahui melakukan peninjauan pelaksanaan kegiatan Selebrasi Vaksinasi Massal, Covid-19 di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Maluku, Senin (4/10).

Dalam tinjauan tersebut, Airlangga juga menyerahkan secara simbolis, bantuan Sembako dan bantuan dana pendidikan bagi anak-anak Tenaga Kesehatan (Nakes).

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy, yang diberikan kesempatan untuk berbicara didepan Airlangga mengatakan, hingga kini Ibukota Maluku itu tidak memiliki Rumah Sakit (RS).

“Hingga saat ini, Pemkot Ambon tidak memiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Sehingga kami harap, dengan kunjungan pak Menko, semoga tahun depan sudah bisa dibangun RS yang layak, dan merupakan milik Pemerintah Kota Ambon,”katanya.

Menanggapi secara terpisah, Airlangga dalam konprensi pers,  membenarkan hal tersebut. Menurutnya, Ibukota Maluku ini, benar tidak memiliki RSUD. “Rumah sakit di Kota Ambon ini ada, hanya saja bukan milik Pemerintah Kota, seperti di RSUD Haulussy itu kan milik Pemerintah Provinsi Maluku, di RS Siloam itu milik swasta, dan lain sebagainya. Tapi milik Pemkot tidak ada,”ungkapnya.

Dia mengatakan, permintaan jadi perhatian serius pihaknya untuk ditindaklanjuti ke depan.  “Jadi silahkan Pemkot buat rencana, lalu ajukan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI,”tandasnya.

Terpisah, Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, pernyataan Airlangga Hartarto merupakan lampu hijau bagi Pemkot.  “Kesempatan itu akan kita manfaatkan sebaik-baiknya. Pokoknya dalam waktu dekat sudah  kita buat rencana seperti yang diminta pak Airlangga, lalu akan segera diusulkan,”terang Walikota.

APRESIASI PEMPROV-PEMKOT

Selain itu, Airlangga sekaligus sebagain Ketua Komite Penanganan COVID-19, dan Penanganan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Pemkot Ambon, dianggap berhasil membuat penyebaran kasus corona melandai.

“Selamat dan terimakasih saya ucapkan kepada Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon, karena telah masuk level dua PPKM. Semoga kondisi ini kedepannya terus membaik. Pesan saya jangan cepat puas diri,” kata Airlangga, di Lapangan Merdeka.

Dia  mengapresiasi upaya Pemkot Ambon, dalam meningkatkan capaian vaksinasi, lewat kegiatan vaksinasi massal, yang dilakukan, sejak 22 September sampai 14 Oktober 2021, di Tribun Lapangan Merdeka. “Adanya kegiatan ini (vaksinasi massal), bisa mudahkan masyarakat untuk divaksin dan capaian vaksinasi yang ditargetkan, bisa meningkat signifikan,”harapnya.

Sesuai data peta penyebaran secara nasional, jumlah kasus terkonfirmasi di Maluku, mengalami penurunan. “Data per akhir September 2021, hanya empat kasus perhari di Maluku. Penurunan jumlah kasus terkonfirmasi ini lah, yang buat Maluku masuk dalam assesmen level dua. Hal serupa juga di alami Kota Ambon,”jelasnya.

Menyoal stok vaksin, Airlangga mengaku, untuk Provinsi Maluku secara keseluruhan kuotanya masih terbilang mencukupi. “Relatif mencukupi lah. Kalau Kota Ambon, stoknya cukup untuk 19 hari ke depan. Di Maluku ini, hanya ada dua Kabupaten, yakni Aru dan Kepulauan Tanimbar, yang estimasi stok vaksin COVID-19 nya kurang dari 14 hari,”tandas Airlangga.

TOLAK PENUTUPAN

Airlangga juga, menolak Keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menutup semua Rumah Sakit (RS) Lapangan, khusus pasien COVID-19.

Menurutnya, dengan kondisi yang ada RS Lapangan jangan ditutup dulu. “RS Lapangan belum boleh ditutup, sebab seluruh dunia termasuk di Indonesia dan Maluku, masih sedang dalam situasi pandemi COVID-19.  Pandemi belum berakhir,” tegas Airlangga.

Dikatakannya, dalam menghadapi situasi pandemi yang belum berakhir, segala persiapan harus disiapkan sebaik-baiknya, guna mengantisipasi kemungkinan terburuk. “Harus siap. Jangan sampai sewaktu-waktu bisa terjadi kenaikan kasus. Kita tidak ingin seperti di Bulan Mei lalu, dimana di Indonesia itu kasus dibawah 10 ribu per hari. Sementara kasus aktifnya dibawah 100 ribu,”terang Airlangga.

Berdasarkan pengalaman di Bulan Mei 2021 lalu, kata dia, tidak seharusnya RS Lapangan tersebut ditutup. “Jadi fasilitas kesehatan mesti selalu dipersiapkan,”tandasnya. (KTE/MG1)

Komentar

Loading...