Pemdes Waemasing akan Revisi APBDes
KABARTIMURNEWS.COM,NAMROLE, - Pemerintah Desa ( Pemdes) Waemasing, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), dalam waktu dekat akan merevisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDes) tahun 2021.
Kebijakan ini ditempuh untuk mengakomodir keluhan masyarakat perihal penyaluran Bantuan Langsung Tunai ( BLT) di desa tersebut. Kesepakatan merevisi APBDes ini disetujui dalam rapat bersama DPRD Kabupaten Bursel menyikapi aksi demo yang di prakarsai Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI), Rabu (1/9) kemarin.
“Sesuai hasil rapat dengar pendapat di DPRD bersama Kepala Desa (Kades) Waemasing Samsudin Bugis, Camat Waesama Ahmad Wael, Kabag Pemerintahan Ridwan Nyio, Dinas PMD, Pendamping desa kecamatan Waesama serta masyarakat yang belum terakomodir penyaluran BLT telah disepakati APBDes desa Waemasing akan di revisi,” Ketua DPRD setempat, Muhajir Bahta kepada wartawan usai memimpin rapat dengar pendapat.
Selain revisi APBDes, DPRD, Camat, Dinas PMD dan instansi teknis lainnya akan turun langsung ke Desa Waemasing melakukan pertemuan bersama masyarakat. “Kita agendakan turun langsung ke Waemasing untuk bisa mendengar apa yang menjadi keluhan masyarakat setempat,”janjinya.
Kades Samsudin Bugis menyebutkan jumlah kepala keluarga yang menerima BLT tahun 2021 sebanyak 30 KK. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 128 KK. “Untuk tahun 2021 jumlahnya turun. Tetapi semuanya sudah melalui pembahasan bersama BPD di tingkat desa,” tuturnya.
Penurunan jumlah penerima BLT lanjut dia, disebabkan sebagian anggaran di peruntukan untuk pembangunan PAUD di desa yang anggarannya mencapai Rp 300 juta lebih.
“Angagaran ini dialokasikan, karena dua tahun berturut- turut anggaran PAUD tidak pernah diakomodir. Jadi kita alokasikan di tahun ini. Ini yang menyebabkan keuangan kita terbatas,” jelasnya.
Terkait adanya informasi pemberian beras setelah itu ambil uang dari masyarakat, Bugis membantahnya. “ Demi Allah saya tidak ambil uang sedkitpun dari BLT milik masyarakat. Beras yang saya berikan itu karena saat pademi tahun 2020 genting. Beras yang saya berikan itu hanya untuk bantu masyarakat dari upaya mengantisipasi kelangkaan, karena saat itu semua panik akibat kondisi ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
GMNI DIUSIR
Pantauan Kabar Timur saat rapat dengar pendapat sekira pukul 11:30 WIT di Baileo Rakyat Buru Selatan, di warnai aksi pengusiran kareteker Ketua GMNI Epot Latbual bersama rekan-rekannya oleh pimpinan rapat yang tak lain Ketua Muhajir Bahta.
Insiden pengusiran itu ditengarai ketika Bahta yang memandu jalannya rapat memberikan kesempatan kepada Ketua GMNI Epot Latbual memberikan pikiran terkait solusi untuk mengakomodir masyarakat Waemasing yang belum menerima BLT. “ Silahkan ketua GMNI bicara. Yang kita harus cari jalan keluar untuk masyarakat. Jangan keluar dari subtansi yang ada,”tegasnya.
Hanya saja Latbual saat menyampaikan pikiran keluar dari subtansi termasuk mengungkit masalah anggaran yang dialokasikan PAUD Desa Weamasing. “Jangan saudara ungkit masalah PAUD. Itu kewenangan Pemdes dan BPD setempat. Jangan membuat persoalan baru. Kalau tidak bisa keluar dari ruangan ini ,”sergahnya.
Mendapat peringatan itu Latbual tidak terima. “Kalau pimpinan punya sikap seperti ini kita keluar,” kata Latbual yang keluar dari ruang rapat diikuti rekannya. Kendati begitu rapat tetap dilanjutkan dan berjalan tertib hingga berakhir pukul 14:30 WIT. (KTL)
Komentar