Libur Awal Tahun Pengaruhi Kelangkaan Mitan di Ambon

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, -Libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021 beberapa waktu lalu turut mempengaruhi langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah (mitan) di wilayah Pulau Ambon.
Kapolres Pulau Ambon, Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang mengaku, kelangkaan mitan di wilayah Pulau Ambon beberapa hari lalu cukup diresahkan masyarakat.
Dari masalah ini, masyarakat kemudian menaruh curiga jika ada agen atau pangkalan-pangkalan yang melakukan penimbunan mitan. Sebab, penjelasan dari pihak PT Pertamina bahwa stok mitan yang dipasok ke agen dan pangkalan tidak pernah berkurang dan sesuai kuota.
“Makanya jajaran intel Polres Ambon melakukan pengecekan. Ternyata bukan dari adanya penimbunan, tapi Pertamina tidak beroperasi alias tutup akibat libur panjang natal dan tahun baru kemarin,” kata Samatupang kepada wartawan di Mapolres Ambon, kemarin.
Dia mengaku, kini pasokan mitan ke agen dan pangkalan sudah berjalan normal. Masyarakat sudah bisa mendapatkan mitan di agen-agen terdekat. “Jadi hanya terganggu hari libur saja. Kini sudah normal kok,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, sebagian besar warga Pulau Ambon dan Maluku pada umumnya di beberapa pekan terakhir ini mengeluhkan ketersediaan minyak tanah (Mitan). Bahan bakar yang satu ini sulit ditemukan. Warga mulai menaruh curiga. Jika bukan pertamina biangnya, maka persoalan ini ada pada agen atau pangkalan mitan.
Mereka menduga ada modus operandi yang dimainkan. Sebab menjelang natal 2020 dan tahun 2021, informasi yang diperoleh bahwa Disperindag Maluku maupun Kota Ambon telah mengantisipasinya kelangkaan mitan dengan meminta penambahan pasokan dari pihak pertamina.
“Kalau pihak Pertamina katakan mitan yang dipasok ke agen dan pangkalan akhir-akhir ini sesuai stok, pertanyaannya kelangkaan di satu pekan terakhir ini terjadinya salah siapa? Kami minta polisi dan dinas terkait mengungkap ini. Sebab mitan ini kebutuhan vital sehari-hari kita,” kata sejumlah ibu yang diwawancara Kabar Timur di kawasan Kebun Cengkeh, Ambon.
Ibu Aminah mengaku, pengakuan dari pihak PT. Pertamina yang dibacanya di media, stok mitan yang ada di terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Maluku masih bisa bertahan hingga 15 hari ke depan. “Kemudian pasokan juga lancar ke agen dan pangkalan. Tapi di setiap awal tahun baru, pasti saja kita sedikit sulit mendapatkan mitan. Kita minta ini diungkap oleh pihak terkait,” pintanya
Hal senada juga disampaikan sejumlah ibu rumah tangga di kawasan Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Ibu Nur mengaku jika ada mitan yang masuk ke agen atau pangkalan, warga akan berebutan untuk mendapatkan BBM jenis tersebut.
“Ini masalah tiap awal tahun. Saya curiga ada yang sengaja bikin penimbunan supaya mereka bisa main harga disini. Jadi harus ada pengawasan dari dinas terkait,” jelasnya
Menurutnya, mitan mulai sulit ditemukan di wilayah Leihitu sudah sejak akhir Desember 2020 lalu. Meski begitu, harga mitan di agen Leihitu masih tetap normal. Harga per liter di pengecer dijual Rp 4 hingga 5 ribu perliter. (KTY)
Komentar