27 Persen Warga Maluku tak Percaya Corona

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Hasil Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Badan Litbangkes, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, menyatakan bahwa 27 Persen masyarakat Provinsi Maluku, tidak percaya adanya Corona.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, yang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan, 27 persen itu bisa terjadi karena diantara 11 Kabupaten/kota di Maluku, hanya Ambon yang selalu masuk dalam Zona Merah penyebaran Covid-19.
“Kenapa dikatakan 27 persen masyarakat Maluku tidak percaya Covid, sebab diantara semua Kabupaten/kota yang Merah hanya di Ambon. Yang lain kan tidak Merah, otomatis masyarakat merasa Corona ini tidak benar, “ tegas Walikota, di Ambon, Kamis (15/19) kemarin.
Menurut Richard, kalau melihat dari situasi perkembangan tentang tingkat kepercayaan masyarakat terhadap wabah Corona, sudah pasti hanya warga Kota Ambon saja yang percaya akan wabah itu.
“Semua daerah itu tidak ada Zona merah, hanya di Ambon saja. Berarti hanya masyrakat Kota Ambon saja yang percaya. Namun, ini kan surveinya tentang Maluku, jadi saya rasa ini wajar-wajar saja lah, “ terang Louhenapessy.
Kendati begitu, Walikota Ambon dua periode ini menghimbau agar seluruh pihak bisa lebih berhati-hati, dengan survei yang telah dikeluarkan oleh Litbangkes, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
“Justeru dengan begitu kita harus lebih berhati-hati lah. Jangan bersuka cita, sebab ketidakpercayaan masyarakat, memiliki dampak yang sangat membahayakan bagi penyebaran wabah ini, “ paparnya.
Richard Louhenapessy juga mengaku, pada awalnya ada kabar berhembus bahwa 27 persen masyarakat tidak percaya Covid-19 sepenuhnya berasal dari Kota Ambon.
Bahkan, lanjut Richard, dalam kunjungan ke Jakarta beberapa hari lalu, dirinya sempat dikonfirmasi oleh sejumlah media di Jakarta terkait kabar tersebut. “Awalnya mereka bilang 27 persen itu hanya di Ambon saja, saya juga kaget dengarnya. Nah, setelah diwawancarai di Jakarta, saya jelaskan semuanya bahwa itu Maluku secara keseluruhan, bukan hanya Ambon, “ tutupnya. (KTE)
Komentar