Walikota-Kapolda Canangkan Kampung Tangguh

Walikota Ambon Richard Louhenapessy dan Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar saat mencanangkan Kampung Tangguh di PPI Eri, Rabu (30/9). FOTO:IST

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Walikota Ambon Richard Louhenapessy kembali mencanangkan Kampung Tangguh di kota Ambon. Pencanangan dipusatkan di PPI Erie Negeri Nusaniwe, Rabu (30/9).

Tiga negeri adat ditetapkan sebagai Kampung Tangguh, yakni Negeri Nusaniwe, Negeri Seilale dan Negeri Latuhalat.

Louhenapessy menegaskan, Kampung Tangguh merupakan program kerja sama Pemerintah Kota Ambon dengan Polda Maluku dan Polresta Ambon. “Kampung Tangguh berarti tangguh dari aspek keamanan dan tangguh dari aspek kesehatan,” kata Louhenapessy.

Kampung Tangguh Nusela merupakan Kampung Tangguh ke empat yang dicanangkan di Kota Ambon. “Hari ini telah dibentuk Kampung Tangguh untuk tiga Negeri. Total sudah ada tujuh Kampung Tangguh di Kota Ambon. Sedangkan di Kota Ambon ada 30 desa. Berarti masih ada 23 desa yang belum. Oleh karena itu saya mendorong camat agar terus memberikan perhatian untuk pembentukan Kampung Tangguh ini,” ujarnya.

Dikatakan penting untuk memberikan motivasi kepada 23 desa lainnya membentuk Kampung Tangguh, karena menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, Indonesia akan mengalami masa krisis ekonomi yang berkepanjangan. “Oleh karena itu otonomi daerah, terutama otonomi dari segi ketahanan pangan itu sangat penting sekali dari tiap-tiap desa yang ada, seperti yang kita laksanakan sekarang,” tegas Louhenapessy.

Ketiga negeri tersebut mayoritas masyarakatnya profesi nelayan, Pemkot Ambon mendorong agar sektor perikanan menjadi sektor unggulan untuk ketahanan pangan.

Pada pencanangan Kampung Tangguh tersebut, sejumlah penjual ikan meminta bantuan dari Louhenapessy berupa wadah untuk menjual ikan dan payung. Permintaan tersebut dipenuhi Louhenapessy dan berjanji akan memberikan bantuan tersebut.

“Memang saya sadari juga bahwa selama ini kita perhatikan suami-suami mereka yang merupakan nelayan, padahal yang menentukan harga pasar sekarang ibu-ibu, yang tadi menyampaikan aspirasinya. Oleh karena itu tempat jualan, loyang dan payung misalnya nanti kita perhatikan. Saya sudah bilang Kadis Perikanan untuk inventarisir, kita akan bantu dalam waktu dekat,” janji eks ketua DPRD Maluku ini.

Kapolda Maluku Irjen Pol. Baharudin Djafar menyatakan program Kampung Tangguh merupakan salah satu program nasional dalam menghadapi pendemi covid-19.
“Banyak ketangguhan yang harus diciptakan. Pertama ketangguhan menghadapi kesehatan, yang kedua menormalkan pertumbuhan ekonomi. Ini adalah cara yang paling tepat untuk digunakan dalam bentuk komunitas-komunitas tertentu. Dan ini harus digairahkan seperti yang dilaksanakan oleh walikota saat ini, untuk menggairahkan tiga negeri,” ujarnya.

Kapolda menekankan pembentukan dan pencanangan Kampung Tangguh dilakukan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, tetapi tidak melupakan protokol kesehatan corona. “Ini yang perlu kita sama-sama dukung agar ini bisa menjadi contoh untuk di daerah-daerah yang lain,” harap dia.

Menurutnya Maluku terkenal sebagai daerah kepulauan. Oleh karena itu, pembentukan Kampung Tangguh di tiga negeri yang mayoritas masyarakatnya adalah nelayan dapat menjadi contoh bagi masyarakat Maluku lainnya.

Dikatakan di seluruh Polres bahkan setiap Polsek membuat Kampung-Kampung Tangguh di wilayahnya. Pembentukan Kampung Tangguh disesuaikan dengan hasil bumi atau sumber daya alam di desa tersebut.

”Kalau di situ hasil dari masyarakat misalnya pertanian yang ditangguhkan adalah hasil pertanian. Kalau di situ hasil laut seperti saat ini, dioptimalkan hasil lautnya. Prinsipnya produktivitas masyarakat kita tingkatkan maka roda pemerintahan tentu juga lebih baik,” tegas Kapolda.

Kapolda berpesan kepada masyarakat selama pandemi corona, kegiatan agama di tempat ibadah masih terbatas. “Protokol kesehatan etap harus dipatuhi, namun tetap utamakan mendekatkan diri kepada pencipta, sehingga apa yang dihasilkan atas ridho dari yang kuasa,” pesanya. (KT)

Komentar

Loading...