Minta Kerja Gustu Lebih Aktif

IstSejumlah petugas menyemprotkan cairan desinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020). Penyemprotan oleh petugas gabungan tersebut untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan Masjid Istiqlal. SP/Joanito De Saojoao.

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON,- Ketua Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Ambon, Johny Wattimena meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19, untuk lebih aktif lagi melihat persoalan covid di wilayah Kota Ambon. 

“Selain kerja sama semua pihak untuk menangani masalah covid ini, kami di Pansus mintakan supaya tim gustu lebih aktif lagi melihat persoalan yang ada, “kata Wattimena ketika dihubungi wartawan, Minggu (20/9). 

Menurutnya, gustu Covid-19 kota Ambon terlihat masih lemah. Belum ada penegasan serius. Padahal, misalnya seperti pembatasan jam malam bagi para pelaku usaha, perbaikan lab Dinkes Ambon, memperketat penerapan PSBB dan membenahi pasar Mardika harus menjadi perhatian.

“Sebab kalau ini tidak diperhatikan maka wabah ini akan sulit keluar dari Ambon, “ujarnya.

Dikatakan, bicara soal penanganan perda, berarti sudah menjadi tanggung jawab Satpol PP. Tapi sekarang sudah ada kerjasama TNI dan Polri. Tentu, dengan kekuatan ini, sudah mestinya tidak lagi ada kelonggaran. Artinya, semua yang menjadi fokus penanganan harus diperketat. 

“Juga untuk pembatasan jam malam bagi warga maupun pelaku usaha itu yang harus ditertibkan. Masyarakat juga harus dukung ini. Kalau semua satu, maka PSBB yang diterapkan akan maksimal,” tandasnya

Politisi Gerindra ini mengaku, pansus sudah melakukan pembahasan bersama dengan gustu covid-19. Dari pertemuan-pertemuan, pansus juga telah meminta untuk gustu sebisanya mengevaluasi sejumlah hal penting. 

Salah satunya terkait penyampaian hasil swab terhadap orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Yakni harus lewat hasil swab dan bukan melalui komunikasi telepon atau surat keterangan. “Karena laporan dari masyarakat itu, mereka kecewa dengan kinerja Gustu Covid-19 kota Ambon yang selama ini hanya menyampaikan hasil swab lewat telepon seluler, “ sebut dia

“Kalau soal ini, memang tak menjadi masalah bagi mereka yang background nya kesehatan. Tapi kalau bagi masyarakat bawah, mereka khan butuh bukti swab dan lainnya. Kalau hanya lewat telepon, mereka akan berfikir yang tidak-tidak. Jadi ini harus dievaluasi lagi,” pungkasnya (KTY)

Komentar

Loading...