Lokalisasi Tanjung Ditutup Usai HUT Ambon
AMBON - Pasca Idul Fitri 1440 Hijriah tidak juga terealiasasi, kini janji penutupan lokalisasi Tanjung Batu Merah, kembali ditebar Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.
Richard memastikan, tempat prostitusi itu akan ditutup pasca HUT Kota Ambon ke-444. Dia menegaskan, penutupan “markas” pekerja seks komersil (PSK) terbesar di Kota Ambon ini akan dituntaskan tahun ini.
“Setelah HUT Kota Ambon baru kita realisasi penutupan lokalisasi Tanjung Batu Merah. Tahun ini permasalahannya pasti tuntas,” kata Louhenapessy usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Ambon, Rabu (4/9).
Pemkot Ambon sedang menyusun jadwal dan rencana aksi penutupan tempat maksiat tersebut. Upaya penutupan diawali dengan melakukan sosialisasi kepada penghuni lokalisasi Tanjung Batumerah. “Kita mulai dengan sosialisasi. Setelah semua siap baru dilakukan penutupan,” tegas mantan ketua DPRD Maluku ini.
Pemkot Ambon kata, Richard, sudah menginventarisir orang-orang yang bekerja di lokasi itu. Ternyata ada juga yang tidak berdomisili atau tinggal di kawasan tersebut. “Nah, inilah yang membuat kita agak kesulitan. Tapi pasti setelah HUT kita tutup itu Tanjung,” tegasnya lagi.
Richard mengungkapkan masalah lain, penjual birahi ke pria hidung belang ini, kebanyakan tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) asal. Setelah ditutup, Pemkot akan dibuat bingung karena tidak tahu ke mana pekerja itu harus dipulangkan. “Ada juga yang tidak memiliki KTP asal. Kita tidak tahu kemana harus kita pulangkan pekerja yang bersangkutan. Ini juga masalahnya,” tuturnya. (MG3)
Komentar