Latuheru : Suling Bambu Asal Maluku Itu Unik

Senthia Ferdinandus/Kabar Timur SENI: Sekot Ambon A G. latuheru (tengah kanan) saat membuka lomba suling bambu bagi sekolah se-Kota Ambon, di Taman Budaya Maluku, Senin (26/8).

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON- Alat musik tradisional suling bambu dari Provinsi Maluku sangat berbeda dengan suling bambu yang berada di daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Sekretaris Kota (Sekot) Ambon Anthony Gustav.Latuheru menjelaskan, suling bambu adalah salah satu jenis alat musik tradisional yang tidak asing lagi bagi masyarakat, karena alat musik ini telah menjadi alat musik tradisional di banyak negara termasuk juga di Indonesia.

Lanjut Latuheru mengatakan, secara khusus di Maluku, instrumen suling bambu memiliki perebedaan dengan suling bambu dari daerah lain.

“Tak seperti suling bambu dari Jawa yang memiliki skala nada pentatonik lima not per oktaf, suling bambu Maluku mengadopsi skala diatonik persis alat musik barat. Ini membuat suling bambu Maluku mudah menaikan komposisi lagu barat modern maupun padu klasik,”jelas Latuheru di sela-sela lomba suling bambu antar sekolah se-Kota Ambon, di Taman Budaya Maluku, Senin (26/8).

Latuheru mengatakan, selain itu musik suling bambu telah dikenal sebagai alat musik pemersatu dua komunitas di Maluku.”Yakni komunitas Muslim dengan musik hadroh dan komunitas Kristen dengan musik suling bambu yang kerap dimainkan sebagai instrumen mengiringi liturgi pada ibadah-ibadah gereja,”kata Latuheru.

Untuk itu, kata Latuheru, event lomba musik bambu yang diselenggarakan ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan upaya pengembangan musik sebagai ciri khas dan identitas masyaralat KotaAmbon.

“Oleh sebab itu lomba musik suling bambu yang dilaksanakan hari ini sudah seharusnya mendapat sambutan yang positif untuk dapat memngembangkan potensi suling bambu yang unik dan khas dan berbeda dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia,”kata Latuheru.

Semangat inilah, akui Latuheru, yang melatarbelakangi Pemerintah Kota Ambon dalam program “Ambon City of Music” yang akan disahkan UNESCO pada tahun ini juga.

“Karena sebagai mana yang kita ketahui musik bagi orang Ambon sesungguhnya merupakan anugerah yang dikirimkan Tuhan bagi kita yang mengalir sejak dalam kandungan dan menjadi kekuatan yang invern dalam jiwa dan karakter orang Ambon,”kata Latuheru. (MG2)

Komentar

Loading...