Kinerja Kades Waesili Dikritisi
KABARTIMURNEWS.COM, NAMROLE - Kinerja Kepala Desa Waesili, Kecamatan Waesama, Firdaus dikritisi warga Dusun Waemalu. Pasalnya pembangunan Baileo atau rumah adat di dusun Waemalu diabaikan. Padahal keberadaan Baileo sangat penting bagi warga dusun tersebut.
“Beberapa tokoh adat saat temui kades sudah menyampaikan hal itu, namun sampai saat ini Baileo tidak mendapat perhatian dari pemerintah desa,” tutur Yopi Latuwael, Kepala Dusun Waemalu, Desa Wamsisi di Namrole, kemarin.
Dikatakan seharusnya pemerintah desa dapat memperhatikan Baileo karena kalau ada pertemuan adat atau kegiatan adat lainnya harus dilakukan di baileo. “Kades harus jeli minimal pembangunan baileo dusun kami dialokasikan lewat dana desa dalam APBDES yang dikelola oleh pemerintah desa Waesili,” saran Yopi.
Ia mengungkapkan jika berkaca dari desa-desa tetangga, baileo dibangun hampir di seluruh dusun. “Baileo harus disebarkan ke setiap dusun-dusun di karenakan desa-desa tetangga lainya sudah memiki baileo. Namun kami belum memiliki rumah adat.
Harusnya pemerintah desa dapat memperhatikan hal ini,” ucapnya dengan nada kecewa.
Lantaran usulan mereka tak digubris, warga dusun Waemalu swadaya melakukan pembangunan baileo secara gotong royong dengan bahan seadanya. “Pada akhirnya kami menginisiatif sendiri dengan cara swadaya masyarakat adat dan di bebankan ke masyarakat,” akuinya.
Masyarakat Waemalu sambung dia, merasa terisolasi karena tidak diperhatikan.
Warga Waemalu lainnya, Marhaen Latuwael mengungkapkan baileo dibangun secara swadaya masyarakat adat dengan meminta bantuan setiap kepala keluarga 10 atap rumbia dan dua buah kayu yang dipotong di hutan secara manual. Namun sampai sekarang belum juga terselesaikan karena masih banyak pekerjaan lainnya yang dikerjakan masyarakat.
“Kami minta ada perhatian khusus dari pemerintah desa agar secepat mungkin dapat membantu membangun baileo agar kami bisa membicarakan hal- hal yang berkaitan dengan adat kami. Apalagi di dusun kami ini seluruhnya mayoraitas orang asli Pulau Buru,” pungkasnya. (KTL)
Komentar