Puluhan Personil Satpol PP Mengamuk

KABARTIMURNEWS.COM, NAMROLE - Dinas Satuan Polisi Pamong Praja  (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Buru Selatan terus dirundung masalah. Setelah awal November 2018, Kepala Satpol PP Asnawi Gay dan Bendahara Ocha Refwalu dilaporkan ke Polsek Namrole karena terlilit utang, kini masalah baru muncul lagi.

PULUHAN Pegawai Tidak Tetap (PTT) mengamuk di Kantor Satpol PP, Jumat (21/12) sore. Mereka mempertanyakan gaji bulan November dan Desember yang belum diterima.

Puluhan personil Satpol PP yang jumlahnya sekira 21 orang ini, menuntut hak-hak mereka. Salah satu jendela kaca kantor Satpol PP pecah akibat lemparan batu. “Kami minta bendahara segera membayar gaji kami,” teriak sejumlah Personil Satpol PP.

Menurut mereka, permasalahan gaji PTT maupun tunjangan pos tak pernah dibayarkan padahal anggarannya ada. Anehnya, gaji PTT bulan September dan Oktober 2018 tak dibayarkan dengan alasan anggaran kosong.

PTT yang mengamuk tersebut mengaku persolan hak-hak mereka bukan hanya baru kali ini saja, namun sudah terjadi sejak Desember 2016. “Katong sudah sabar terlalu lama,” teriak mereka dengan berseragaman dinas lengkap di depan kantor.

Menurut mereka, Kepala Satpol PP Asnawi Gay sudah memerintahkan bendahara untuk membayar gaji. “Pak Kasat sudah perintahkan bendahara untuk bayar gaji bulan November dan Desember kepada teman-teman kami yang beragama Kristen yang akan merayakan Natal. Begitu juga bagi teman-teman yang beraga Islam. Jika uangnya tidak cukup itu menjadi tanggung jawab Pa Kasat. Tapi bendahara tidak mau membayar. Itu yang membuat teman-teman kami mengamuk,” protes mereka.

Asnawi yang berada di tengah kerumunan puluhan anak buahnya yang sementara mengamuk tidak bisa berbuat banyak. Tak berselang lama Asnawi meninggalkan lokasi kantor dan membiarkan anak buahnya tetap mengamuk.

Sementara Bendahara Ocha Refwalu tak berani masuk di kantor. Refwalu memilih berdiri di depan Kantor Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), Kabupaten Buru Selatan yang berseeblahan dengan kantor Satpol PP. Tiga personil anggota Polsek Namrole yang mendengar masalah ini, turun ke lokasi.

Karena tak tahan belum ada kepastian kapan mereka menerima gaji, puluhan personil Satpol ini mendatangi Refwalu mempertanyakan kapan gaji mereka dibayarkan.

Adu mulut pun tak terelakan. Refwalu dihadapan Satpol PP mengaku sementara menunggu daftar untuk membagikan gaji. Refwalu berdalih Satpol PP tidak tahu persoalan internal yang saat ini terjadi.

Tak berapa lama saling berdebat, dua orang staf datang membawa daftar gaji. Setelah itu Refwalu dan dua orang staf masuk ke kantor DPKPP menyiapkan gaji PTT.

Walaupun gaji sementara disiapkan, tidak menyurutkan semangat personil Satpol PP yang tetap menuntuk hak-hak mereka dibayarkan. Karena masalah ini belum meredup, Asnawi kembali mendatangi puluhan anak buahnya itu.

Asnawi beranjak menuju Kantor DPKPP untuk berkoordinasi dengan personil Polsek Namrole agar pembayaran gaji dilakukan di kantornya. Asnawi yang dikonfirmasi wartawan tak banyak bicara. Menurut dia, telah menginstruksikan Refwalu untuk menyelesaikan gaji PTT.

“Saya kan sudah bilang kepada bendahara untuk bagikan gaji terlebih dahulu kepada yang beragama Kristen. Setelah itu baru yang beragama Islam. Kalau pun anggarannya kurang itu menjadi tanggungjawab saya. Dan suruh mereka untuk menghadap,” kata Asnawi. (KTL)

Komentar

Loading...