Jumlah Angkatan Kerja Bertambah

ilustrasi tenaga kerja

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat jumlah angkatan kerja di daerah ini pada Agustus 2018 tercatat sebanyak 775.034 orang, atau bertambah sebanyak 47.238 orang atau meningkat sebesar 6,67 persen.

“Jumlah penduduk yang bekerja di Maluku pada Agustus 2018 sebanyak 700.143 orang atau bertambah sebanyak 58.082 orang dibanding Agustus 2017 yang tercatat hanya 642.061 orang,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk, di Ambon, kemarin.

Dengan kata lain, bahwa jumlah orang yang bekerja dalam satu tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 9,05 persen.
Dia mengatakan, sejalan dengan peningkatan jumlah angkatan kerja, maka tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan.

TPAK pada Agustus 2018 tercatat sebesar 62,90 persen naik 2,72 persen dibanding posisi yang sama 2017.

Peningkatan TPAK memberikan indikasi adanya peningkatan potensi ekonomi dari sisi pemasokan tenaga kerja.

Sedangkan, jumlah penganggur pada Agustus 2018 di Maluku tercatat sebanyak 54.891 orang, ternyata mengalami penurunan sebanyak 10.844 orang atau sebesar 16,50 persen dibandingkan Agustus 2017 yang hanya 65.735 orang.

Karena itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Maluku mengalami penurunan dari 9,29 persen pada Agustus 2017 menjadi 7,27 persen di Agustus 2018.

“Selama setahun terakhir, kategori lapangan kerja yang mengalami penurunan persentase penduduk bekerja paling besar adalah administrasi pemerintahan dan jasa,” ujarnya.

Pada Agustus 2018 terdapat 29,88 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam bekerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 9,36 persen, setengah penganggur dan 20,52 persen pekerja paruh waktu.

Dumangar mengatakan, berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Agustus 2018 TPAK laki-laki sebesar 76,16 persen, sedangkan perempuan hanya sebesar 49,60 persen.

“Jika dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu TPAK perempuan mengalami peningkatan sebesar 4,44 persen poin dan TPAK laki-laki mengalami peningkatan sebesar 0,97 persen poin,” katanya.

TPT adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.

Dumangar menambahkan, jika dilihat berdasarkan wilayah di perkotaan cenderung lebih tinggi di banding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2018 TPT di perkotaan sebesar 10,07 persen, sedangkan di perdesaan hanya 5,16 persen. (AN/KT)

Komentar

Loading...