Beda Pilihan Capres, Fatlolon “Loncat” ke Nasdem

Petrus Fatlolon

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Politisi Partai Demokrat Petrus Fatlolon akhirnya “loncat” ke Partai NasDem. Beda pilihan di Pilpres 2019 atau cari “aman” menyusul adanya kasus yang bergulir di Kejaksaan Tinggi Maluku atas laporan sejumlah politisi di daerah itu.

Petrus Fatlolon adalah politisi Partai Demokrat. Pernah menjabat Ketua DPRD Kota Sorong, Papua dan saat ini, menjadi Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB). Partai besutan Susilo Bambang Yudhono “SBY” yang ikut membesarkan memuncaki jabatan politiknya, baik saat ini maupun sebelumnya di Kota Sorong Papua.

Politisi yang disebut-sebut sebagai pengusaha minyak ini, kini resmi meninggalkan partai berlambang “Bintang Mercy.” Partai NasDem, besutan Surya Paloh menjadi pilihan Fatlolon “berlabuh” setelah resmi dikukuh sebagai kader oleh Ketum Nasdem, di Acara Pembekalan Caleg NasDem, se-Maluku, di Ambon, Selasa, kemarin.

Usai dikukuhkan sebagai Kader NasDem, Fatlolon kepada wartawan menegaskan, keputusan untuk pindah Parpol merupakan tindaklanjut dari sikapnya untuk tidak bekerja menangkan pasangan Capres Prabowo-Sandi yang diusung Demokrat, tapi bekerja menangkan Jokowi-Mar’ruf.

“Saya sudah bilang. Saya tetap bekerja memenangkan Pak Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Dan, saya pindah ke Nasdem merupakan tindaklanjut dari semua perjuangan saya untuk tetap bekerja kepada Jokowi,” jelasnya.

Dia mengaku, Nasdem pilihannya mengganti bendera Parpol. Pasalnya, partai ini, dinilai terbuka, dan mampu memperjuangkan proses pembangunan di Indonesia. “Semua partai baik, tapi saya pilih NasDem. Saya nilai NasDem Parpol masa depan dan mampu perjuangkan segala bentuk keluhan dan harapan masyarakat Indonesia,” jelas Fatlolon.

Menyoal pengunduran diri dari Demokrat, dia mengaku, persoalan administrasi akan segera dilakukan dalam waktu cepat terkait pengunduran ini. “Mungkin setelah ini, baru akan diurus semua yang terkait itu, mulai dari pengembalian KTA dan lain sebagainya,” jelasnya.

Langkah cepat Fatlolon hengkang dan memilih NasDem sebagai pilihan, merupkan politik cerdik yang dilakoni, salah satu bisa jadi ada kaitan erat dengan sejumlah laporan politisi di daerah itu, yang sementara bergulir di meja kejaksaan.

“Bisa juga ada benang merahnya dengan rangakain laporan dugaan korupsi yang sementara ini berproses di Kejaksaan. Kita kan tahu, proses-proses hukum saat ini bisa aman bila digiring ke politik,” kata Direktur Eksekutif INFIT, Abdul Haji Talaohu, ketika diwawancarai Kabar Timur via telepon selulernya, kemarin.

Meskipun dipelbagai kesempatan Falolon mengaku, sejumlah laporan yang dialamatkan kepada dirinya oleh sejumlah politisi di Kejaksaan dirinya yakin seribu persen tidak korupsi. Bagi Haji, pernyataan kian melengkapi langkah politik yang telah diambil saat ini.

“Bisa jadi NasDem akan jadi benteng terakhir. Kan Jaksa Agung orang Nasdem. Itu rakyat Indonesia tau semua. Jadi paslah kalau Pak Bupati Falolon, bersikap “loncat” ke Nasdem,” tutup, Abdul Haji yang juga advokat di Jakarta itu. (MG5)

Komentar

Loading...