Kelompok Bersenjata Serang Pusat Kota
KABARTIMURNEWS.COM,WAMENA-Data Kepolisian Resor Jayawijaya, Provinsi Papua menyebutkan sekitar 10 anggota kelompok bersenjata (KB) pada Senin pagi, melakukan penyerangan ke pusat kota Kabupaten Nduga, yaitu Keneyam dan menyebabkan lima warga sipil menjadi korban.
Kapolres Jayawijaya yang membawahi wilayah Kabupaten Nduga, AKBP Yan Pieter Reba di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan tiga korban di antaranya meninggal dunia karena tembakan dan ssbetan parang, sementara dua orang lainnya mengalami luka-luka akibat aksi kelompok tersebut.
Kontak senjata antara TNI/Polisi dengan kelompok bersenjata itu bermula saat personel Brimob yang dikirim dengan Pesawat Trigana Air ke Nduga ditembaki setelah mendarat di Lapangan Terbang Keneyam.
Sebanyak 14 personil Brimob yang tiba dengan pesawat Trigana yang ditembaki, langsung bergegas turun ke bandara, bergabung dengan personel yang sudah siaga di lapangan terbang dan melakukan tembakan balasan ke arah kelompok bersenjata.
Personel TNI/Polri dilaporkan kesulitan menahan pergerakan lawan, sebab kelompok itu terdiri dari 10 orang dengan senjata api dan dibantu sejumlah orang yang bersenjata tradisional seperti parang, tombak, panah serta melakukan perlawanan dari dua arah berbeda yaitu di lapangan terbang dan dekat kantor DPRD.
“Pelaku tidak mundur jauh dari lokasi karena kekuatan kita berkurang, sehingga masih bertahan di pinggiran kota. Kemungkinan kalau kita lengah mereka bisa masuk lagi. Laporan yang saya terima, kekuatan mereka 10 orang, bersenjata lengkap, yang lain pakai parang dan tombak,” ujarnya.
Antisipasi yang dilakukan oleh TNI/kepolisian adalah melakukan pengawasan terhadap fasilitas umum seperti PLN, peralatan pemancar telkomsel, lapangan terbang, kantor pemerintah serta perumahan warga di sana. Ia mengatakan hingga kini sejumlah warga sipil telah mengungsi ke koramil dan polsubsektor untuk mendapatkan perlindungan keamanan.
Kapolres mengatakan aksi penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata tidak akan mempengaruhi pesta pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua yang akan dilakukan 27 Juni mendatang, sebab akan ditambah lagi personel untuk mempertebal pengamanan di sana.
Sementara itu, sebanyak lima korban aksi brutal Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata di Kenyam Kabupaten Nduga dievakuasi ke Timika pada Senin sekitar pukul 16.15 WIT.
Lima korban yang dievakuasi tersebut diantaranya tiga orang korban meninggal dunia dan dua orang korban luka dievakuasi menggunakan maskapai Trigana Air dan langsung dijemput kerabat korban dan diantar ke RSUD dan RSMM Timika menggunakan mobil ambulans setelah tiba di Bandraa Mozes Kilangin Timika.
Kapendam XVII Cenderawasi, Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam siaran persnya mengatakan, tiga korban yang meninggal dunia antara lain, Hendrik Sattu Kola (seorang pedagang). Hendrik meninggal akibat tertembak di perut. Sedangkan korban Margareta Polli (istri Hendrik) yang juga meninggal dunia akibat terkena tembak dan bacok.
Korban meninggal dunia lain, yaitu Zaenal Abidin (seorang pedagang) yang tertembak di bagian rusuk kiri. Korban luka berinisial AK (anak dari pasangan Hendrik Sattu Kola dan Margareta Polli) yang terkena bacok pada bagian kepala.
Empat korban tersebut ditembak dan dibacok Kelomok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pada saat KKSB melarikan diri usai menembak pesawat Trigana Air Twin Oter - PK YRU yang berangkat dari Wamena menuju Kenyam pada Senin pukul 09.45 WIT.
Dari penembakan tersebut, pilot atas nama Ahmad Abdillah Kamil mengalami luka akibat terkena serpihan peluru di bagian bahu dan kepala bagian belakang.
Pesawat Trigana Air Twin Otter yang diawaki oleh pilot Ahmad Abdillah Kamil dan kopilot Lenius Wonda membawa anggota Satuan Brimob sebanyak 15 orang yang akan bertugas melaksanakan pengamanan pilkada di Kenyam Kabupaten Nduga. (AN/KT)
Komentar