KABARTIMURNEWS.COM.AMBON-Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon melatih nelayan di daerah itu membuat umpan buatan pancing tonda berbahan dasar akrilik untuk meningkatkan keterampilan serta menciptakan inovasi alat tangkap ramah lingkungan.
Kepala BPPP Ambon Abubakar, di Ambon Kamis menjelaskan kegiatan ini bertujuan membantu nelayan mengembangkan kreativitas sekaligus meningkatkan produktivitas sektor penangkapan ikan.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta mampu menciptakan umpan buatan yang efektif, efisien, dan berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Ia mengatakan, pelatihan tersebut menghadirkan instruktur berkompeten di bidangnya agar para nelayan dan penyuluh perikanan dapat dengan mudah memahami metode yang digunakan dalam membuat umpan berbahan akrilik.
Menurut Abubakar, penggunaan bahan akrilik dipilih karena memiliki banyak keunggulan bagi nelayan. Selain tahan terhadap air laut dan tidak mudah rusak, bahan ini juga lebih murah dibandingkan logam atau kayu.
Umpan akrilik juga dapat dibentuk menyerupai ikan kecil dengan warna mengilap yang menarik perhatian ikan pelagis besar seperti tuna dan cakalang.
“Bahan akrilik tidak berkarat, tahan lama, dan bisa dibuat ulang dengan mudah. Ini tentu sangat membantu nelayan dalam menekan biaya operasional dan meningkatkan hasil tangkapan,” tambahnya.
Ia menegaskan, inovasi pembuatan umpan buatan berbahan akrilik merupakan bagian dari upaya BPPP Ambon mendorong perikanan tangkap yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“BPPP Ambon bangga melayani dengan hati, dan kami akan terus berinovasi agar nelayan di Maluku semakin mandiri dan sejahtera,” kata dia.
Lebih lanjut, ia menilai penerapan hasil pelatihan ini berpotensi memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat pesisir. Dengan kemampuan membuat umpan sendiri, nelayan tidak lagi bergantung pada produk impor yang mahal.
Selain itu, hasil produksi umpan buatan juga dapat dijual sebagai produk lokal unggulan yang bernilai ekonomi tinggi.
“Jika keterampilan ini terus dikembangkan, daerah pesisir di Maluku bisa menjadi sentra produksi umpan buatan yang mampu memperkuat ekonomi nelayan dan membuka peluang usaha baru,” ujarnya menambahkan.(AN/KT)



























