KABARTIMURNEWS.COM.AMBON-PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional empat Ambon meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk “Stunting Care” di Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku.
“Program tersebut merupakan bentuk kepedulian Pelindo dalam mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting di wilayah yang tercatat memiliki prevalensi tertinggi di Kota Ambon,” kata General Manager (GM) Pelindo Cabang Ambon Zahlan, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, kegiatan diawali dengan bimbingan teknis bagi kader kesehatan di Puskesmas Tawiri sebagai tenaga pendukung pelaksanaan program di lapangan.
Ia menjelaskan Stunting Care merupakan program kolaborasi Pelindo dengan Human Initiative Regional Indonesia Timur sebagai mitra pelaksana.
“Program ini kami rancang fokus pada penurunan angka stunting pada anak dan balita di wilayah Laha selama enam bulan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan program TJSL tersebut menjadi bagian dari tanggung jawab sosial BUMN untuk mendukung pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan sosial.
“BUMN memiliki kewajiban memperhatikan lingkungan sekitar. Program ini merupakan mandat pemerintah agar perusahaan negara turut berperan dalam pembangunan sosial,” tambahnya.
Menurut Zahlan, Desa Laha dipilih karena memiliki angka stunting tertinggi di Kota Ambon, yakni sebanyak 59 anak.
“Harapannya dengan intervensi langsung selama enam bulan dan dukungan berbagai pihak, angka stunting di Laha bisa mencapai nihil,” harapnya.
Kepala Human Initiative Maluku M. Jabal Nur, menjelaskan intervensi dilakukan terhadap 59 anak yang berusia 1 sampai dengan 4 tahun.
“Selama tiga bulan pertama, anak-anak akan mendapat makanan bergizi gratis setiap hari. Tiga bulan berikutnya dilakukan perawatan dengan pemberian susu, telur, dan buah-buahan,” katanya.
Untuk memastikan program berjalan lancar, pihaknya melibatkan sejumlah kolaborator, antara lain Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Balai POM Ambon, BKKBN, Stikes Maluku Husada, dan Universitas Pattimura.
APRESIASI PEMPROV
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Maluku Kasrul Selang, saat mewakili Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dalam membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pelindo.
Menurutnya, upaya menekan angka stunting membutuhkan kolaborasi lintas sektor agar hasilnya maksimal.
“Penurunan angka stunting tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada kerja sama antara pemerintah, pihak swasta, PKK, dan peran keluarga dalam pemenuhan gizi anak,” katanya.
Kasrul menambahkan, pengelolaan sumber daya alam yang melimpah di Maluku seharusnya dapat mendukung pemenuhan gizi masyarakat.
“Dari laporan 59 anak di Laha mengalami stunting. Ini menunjukkan ada masalah pada pola asuh. Gubernur menegaskan, jika stunting tidak dicegah, sama saja kita memutus satu generasi produktif di Maluku,” ucapnya. (AN/KT)