KABARTIMURNEWS.COM, AMBON — Universitas Pattimura (Unpatti) terus memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berorientasi pada pemerataan akses dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Maluku. Langkah strategis ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Unpatti dan Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang digelar di Ambon, Rabu.
Rektor Unpatti Prof. Dr. M.J. Leiwakabessy menegaskan bahwa kerja sama tersebut menjadi momentum penting dalam memperluas jangkauan Tridharma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat—hingga ke wilayah kepulauan dan kabupaten terpencil.
“Penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal dalam membangun komitmen bersama antara universitas dan pemerintah daerah untuk menghadirkan layanan pendidikan tinggi yang lebih merata di Kabupaten Buru Selatan,” ujar Prof. Leiwakabessy.
Ia menambahkan, kerja sama ini juga merupakan bagian dari visi besar Unpatti menjadi universitas unggul dan berkelas dunia, dengan fokus pada peningkatan mutu akademik, relevansi riset, serta kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin seluruh sivitas akademika Unpatti memiliki orientasi yang jelas terhadap kualitas, daya saing, dan kontribusi bagi daerah serta bangsa. Pendidikan tinggi tidak boleh hanya berada di kampus, tetapi harus hadir dan berdampak di tengah masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Leiwakabessy juga menyoroti pentingnya penguatan kolaborasi lintas sektor—antara perguruan tinggi, pemerintah, dunia industri, komunitas, dan media—sebagai fondasi dalam menciptakan SDM unggul yang adaptif terhadap perubahan global dan berdampak sosial ekonomi.
Unpatti, lanjutnya, saat ini dipercaya memimpin Konsorsium Perguruan Tinggi Kawasan Timur Indonesia (KPT-KTI) untuk periode dua tahun ke depan. Amanah ini menjadi bentuk pengakuan nasional terhadap kiprah Unpatti dalam memajukan pendidikan tinggi di wilayah timur Indonesia.
Selain memperluas akses pendidikan, Unpatti juga tengah menjalankan sejumlah proyek strategis di bidang pertanian dan ekonomi berbasis riset, termasuk proyek di Waimital, Seram Bagian Barat, yang melibatkan kolaborasi antara universitas, kementerian, dan pemerintah daerah.
“Kita tidak bisa lagi berjalan perlahan, bahkan berlari pun tidak cukup. Kita harus melompat. Dan untuk melompat, kita memerlukan kaki yang kuat: kolaborasi, komitmen, dan semangat bersama,” ujar Prof. Leiwakabessy penuh semangat.
Sementara itu, Bupati Buru Selatan, La Hamidi, menyambut baik kerja sama strategis ini dan menyebutnya sebagai tonggak penting dalam mempercepat pembangunan daerah.
“Kerja sama ini menjadi wujud nyata sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam memperkuat pembangunan di Buru Selatan. Kami sangat mengapresiasi dukungan Unpatti yang berarti bagi kemajuan daerah kami,” tutur La Hamidi.
Bupati juga mengungkapkan bahwa Pemkab Buru Selatan tengah menyiapkan sejumlah program prioritas tahun ini, termasuk pembangunan rumah sakit tipe C sebagai pusat layanan kesehatan utama. Ia berharap Unpatti dapat berperan aktif dalam penyediaan tenaga medis, pelatihan SDM kesehatan, serta peningkatan mutu layanan.
Selain sektor kesehatan, Pemkab Buru Selatan juga membuka peluang kolaborasi lebih luas di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata yang kini tengah dipetakan sebagai pilar penggerak ekonomi daerah.
“Kami berharap kolaborasi ini tidak berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar diwujudkan dalam program konkret yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” tambah La Hamidi.
Kerja sama antara Unpatti dan Pemerintah Kabupaten Buru Selatan diharapkan dapat membuka babak baru bagi percepatan pembangunan daerah berbasis pengetahuan, riset, dan inovasi—menuju Maluku yang cerdas, maju, dan berdaya saing. (AN/KT)