KABARTIMURNEWS.COM, AMBON — Kepolisian Daerah (Polda) Maluku melalui Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pamobvit) menginisiasi program Baileo Emarina di Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Program ini bertujuan membangun ruang dialog berbasis kearifan lokal guna mencegah potensi konflik sosial di wilayah tersebut.
“Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga kedamaian. Program Baileo Emarina ini menjadi rumah singgah masyarakat untuk membangun komunikasi dan menyelesaikan masalah sosial secara damai,” ujar Direktur Pamobvit Polda Maluku Kombes Pol Donni Eka Syaputra, di Ambon, Rabu.
Program tersebut diluncurkan dalam pertemuan di Kantor Pemerintah Negeri Tulehu, yang dihadiri Raja Negeri Tulehu Urian Ohorella, para kepala dusun, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, RT, staf negeri, serta jajaran kepolisian setempat.
Kombes Donni menjelaskan bahwa Baileo Emarina merupakan wadah bagi masyarakat untuk berdiskusi, menyampaikan aspirasi, dan memperkuat komunikasi sosial, sehingga potensi konflik dapat dicegah sejak dini.
Menurutnya, pencegahan konflik tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan memperkuat ruang dialog, Maluku diharapkan memiliki benteng sosial yang tangguh terhadap provokasi maupun isu-isu pemecah belah.
Lebih lanjut, Donni menuturkan bahwa Baileo Emarina dirancang sebagai ruang interaksi sosial yang memanfaatkan nilai-nilai kearifan lokal — tempat warga bertukar pikiran, memberi nasihat, dan mempererat solidaritas. Melalui wadah ini, masyarakat diharapkan mampu bersama-sama mencegah kenakalan remaja, penyalahgunaan minuman keras, hingga tindakan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan.
Tokoh masyarakat Tulehu, Usman Bahta, menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut.
“Ruang ini menjadi tempat yang konstruktif bagi pemangku kepentingan, dari dusun hingga pemerintahan negeri, untuk mencari solusi bersama atas persoalan sosial. Kami siap mendukung kebijakan ini demi kepentingan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Muhajirin Negeri Tulehu, Hairun Lestaluhu, menyampaikan sejumlah masukan, antara lain penempatan personel Polri di Rumah Sakit dr. Izak Umarella Tulehu, serta pendekatan persuasif terhadap penjual minuman keras agar persoalan ekonomi dapat diselesaikan tanpa konflik.
Polda Maluku menyambut positif berbagai usulan tersebut sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam kebijakan keamanan ke depan.
Pertemuan kemudian diakhiri dengan komitmen bersama seluruh pihak untuk terus menjaga stabilitas keamanan di Tulehu dan wilayah sekitarnya.
“Damai adalah modal utama pembangunan. Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah negeri, dan Polri, kita wujudkan Maluku yang aman, harmonis, dan produktif,” pungkas Kombes Donni.