KABARTIMURNEWS.COM, AMBON — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon menjalin kerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ambon untuk memperluas program pelatihan kerja bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Upaya ini dilakukan guna meningkatkan kualitas pembinaan sekaligus menyiapkan keterampilan kerja bagi warga binaan setelah bebas nanti.
“Kerja sama ini difokuskan pada pelatihan kejuruan, diawali dengan pelatihan keterampilan las. Tujuannya memberikan bekal kerja agar warga binaan siap mandiri setelah masa pidana berakhir,” ujar Kepala Lapas Ambon, S. Hendra Budiman, di Ambon, Rabu.
Hendra menjelaskan, pembekalan keterampilan kerja merupakan bagian penting dari program pembinaan yang produktif dan transformatif. Karena itu, pihaknya juga akan memperluas jenis pelatihan di bidang lain, seperti konveksi, pengolahan kopi, hingga pembuatan perabotan.
Pelatihan keterampilan, lanjutnya, memiliki fungsi strategis dalam mendukung proses pembinaan dan reintegrasi sosial. Selain membekali keahlian praktis, pelatihan juga menumbuhkan rasa percaya diri serta harga diri bagi warga binaan karena merasa memiliki kemampuan yang berguna dan diakui.
“Kegiatan seperti ini juga menjadi bagian dari rehabilitasi yang mengisi waktu warga binaan dengan aktivitas positif, produktif, dan mendidik. Sikap disiplin dan tanggung jawab bisa tumbuh dari sana,” jelasnya.
Hendra menambahkan, dengan keterampilan yang dimiliki, warga binaan diharapkan mampu membangun kehidupan yang lebih baik dan tidak kembali melakukan tindak pidana, sehingga angka residivisme dapat ditekan.
“Kerja sama ini menjadi bukti nyata pembinaan yang produktif, humanis, dan transformatif. Kami berharap ke depan semakin banyak pelatihan yang bisa membuka peluang usaha bagi warga binaan setelah bebas,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPVP Ambon, Yustianto, menyambut positif kolaborasi tersebut dan menegaskan komitmen lembaganya untuk mendukung peningkatan keterampilan warga binaan.
“Kami siap berkolaborasi memberikan pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha. Harapannya, keterampilan yang diperoleh bisa menjadi pintu masuk bagi mereka untuk bekerja atau berwirausaha setelah kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Sinergi antara Lapas Ambon dan BPVP Ambon ini diharapkan dapat mencetak warga binaan yang lebih siap menghadapi kehidupan pascapemasyarakatan serta berkontribusi dalam menekan angka pengulangan tindak pidana di Maluku. (AN/KT)