MUI Maluku Berperan Sebagai Jembatan Komunitas Beragama
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku diharapkan berperan sebagai jembatan antar komunitas muslim dan agama lain guna mencegah potensi konflik dan memperkuat persatuan.
"MUI Maluku harus dapat berperan sebagai jembatan, antara komunitas Muslim dan agama lain, guna mencegah potensi konflik serta memperkuat persatuan di Maluku," ujar Penjabat Gubernur Sadali Ie dalam sambutan membuka Musyawarah Daerah (Musda) VII MUI Provinsi Maluku yang digelar sejak 7-8 Oktober di Asrama Haji Waiheru Ambon.
Musda MUI bertemakan “Berkhidmat Dalam Menegakkan Kemaslahatan dan Keharmonisan Umat.”
Dia berharap Musda MUI dapat melahirkan kepemimpinan MUI Maluku dapat terus mengayomi dan membina umat, untuk kemajuan daerah bangsa serta negara.
“Eksistensi MUI sebagai wadah perhimpunan ulama, cendekiawan, dan tokoh Islam telah banyak mewarnai sejarah dan perjalanan negeri ini. MUI telah memberikan kontribusi bagi pembangunan kehidupan beragama, penguatan Iman dan taqwa, serta pemberdayaan umat,” ungkapnya.
Sadali mengingatkan MUI Maluku, dapat terus melakukan konsolidasi organisasi, dan memperkuat perannya sebagai otoritas keagamaan, yang dipercaya oleh umat Islam dengan memberikan fatwa-fatwa, nasihat dan panduan ke-Islaman yang jelas dan bijak, dalam menyikapi berbagai persoalan keagamaan sehingga terus menjadi sumber pencerahan dan referensi ke-Islaman yang solid.
“Selama ini Maluku telah dikenal dengan keberagaman agama dan budaya yang membingkai masyarakat di bumi raja-raja ini, sehingga diharapkan MUI Maluku, dapat terus berperan aktif dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, senantiasa mendorong dialog antar agama, mediasi konkrit dan kegiatan sosial, yang semakin memperkuat solidaritas dan soliditas antara umat beragama di Maluku,” tambah Sadali.
Selain itu tambahnya dalam rangka momentum PILKADA, MUI Maluku bisa menjadi penyeimbang dalam dinamika sosial politik lokal, dengan sikap netral dan mampu memberikan pandangan yang moderat, sehingga mendorong stabilitas politik, agar pesta demokrasi lima tahunan dapat berjalan aman, damai serta jujur,”singgungnya.
Ditambahkan kolaborasi terus dibangun MUI Maluku guna membangun kerjasama yang kuat, dengan sesama organisasi keagamaan maupun dengan Pemerintah Daerah.
“Kami tentu akan terus membuka ruang yang seluas-luasnya bagi MUI, untuk turut terlibat dalam setiap dimensi pembangunan di Provinsi Maluku,” tutup Sadali.
Sekedar diketahui hadir pada pembukaan Musda Wakil Ketua MUI Bidang Dakwah sekaligus Koordinator MUI Wilayah Timur K.H.Muhammad Cholil Nafis beserta rombongan, Forkopimda, Ketua MUI Provinsi Maluku dan jajaran beserta MUI Kabupaten Kota, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, dan unsur terkait. (KTL)
Komentar