BMKG Imbau Warga Pesisir Malteng dan Tenggara Waspada “Tsunami”
KABARTIMURNEWS.COM. AMBON - Bentuk kewaspadaan mengingat ada anomali dari Tide Gauge dan beberapa gempa susulan, dikhawatirkan terjadinya longsoran bawah laut,
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir Maluku Tengah (Malteng) dan Tenggara diminta waspada potensi tsunami dampak Gempa Magnitudo 7,2.
"Kepada masyarakat di wilayah pesisir Maluku, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, juga di wilayah pesisir Sulawesi Tenggara dan NTT diminta untuk waspada terhadap potensi tsunami dampak gempa magnitudo 7,2 yang berpusat di Laut Banda dengan kedalaman 45 km, " kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro, dalam keterangan , Rabu.
Ia mengatakan, pascagempa bumi magnitudo 7,2 pusat gempa regional IX Ambon terus melakukan monitoring untuk gempa susulan serta anomali sistem waktu data dari Tide Gauge, yakni alat yang berfungsi untuk konfirmasi terjadinya tsunami.
"Kami masih terus melakukan monitoring gempa susulan dan data mengingat ada anomali alat Tide Gauge yang terpasang di Provinsi Maluku," katanya.
Ia menyatakan, imbauan tersebut merupakan peringatan dini untuk kewaspadaan masyarakat sekitar lokasi gempa. "Ini bentuk kewaspadaan kepada masyarakat mengingat ada anomali dari Tide Gauge dan beberapa gempa susulan, yang dikhawatirkan akan menjadi triger terjadinya longsoran bawah laut," katanya.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,2 mengguncang Tepa Maluku Barat Daya (MBD) Provinsi Maluku pukul 13.52 WIT, Rabu. Lokasi gempa terletak pada 6.31 Lintang Selatan 129.77 Bujur Timur (154 km Utara Tepa-MBD, 199 km Selatan Banda-Maluku Tengah).
Guncangan gempa bumi dengan magnitudo (M) 7,2 terjadi di Maluku Barat Daya (MBD) dirasakan IV-V MMI di Saumlaki, di Banda IV MMI, di Ambon II MMI.
GEMPA SUSULAN
Sementara itu, BMKG juga mencatat 12 kali gempa susulan setelah gempa dengan magnitudo 7,2. "Yang tercatat kini sudah 12 kali gempa susulan dan masih terus kita lakukan monitoring," Djati Cipto Kuncoro..
Menurut dia, gempa bumi susulan terjadi dengan gempa bumi terbesar kekuatan magnitudo 5,6 dan terkecil berkekuatan magnitudo 3,7. Kekuatan gempa susulan yang mengguncang Maluku semakin mengecil dan berdasarkan informasi tim BMKG di lapangan, gempa tersebut tidak dirasakan masyarakat.
Gempa susulan pertama terjadi pukul 14:26:23 WIT, dengan mangnitudo 4,6 di koordinat 6.28 Lintang Selatan, 129.14 Bujur Timur (164 km Utara Tepa-MBD, 212 km barat daya Banda-Maluku Tenggara), kedalaman 12 km.
Disusul gempa kedua berpusat pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut dengan kekuatan magnitudo 5,6 pada pukul 14.42 WIT.
Selang beberapa menit kemudian, gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 4,7 kembali terjadi pada pukul 14.56 WIT.
Lokasi gempa terletak pada 6.31 Lintang Selatan 129.77 Bujur Timur (154 km Utara. Guncangan gempa bumi dengan magnitudo (M) 7,9 terjadi di laut Banda dirasakan IV-V MMI di Saumlaki, di Banda IV MMI, di Ambon II MMI.
BMKG sebelumnya juga mengimbau masyarakat pesisir Maluku Tengah dan Tenggara diminta untuk waspada terhadap potensi tsunami dampak Gempa Magnitudo 7,2. Masyarakat di wilayah pesisir Maluku, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, juga di wilayah pesisir Sulawesi Tenggara dan NTT diminta untuk waspada terhadap potensi tsunami dampak Gempa Magnitudo 7,2.yang berpusat di Laut Banda dengan kedalaman 45 km
TAK ADA KERUSAKAN
Sedangkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, melakukan pemantauan terhadap dampak gempa magnitudo 7,2 di daerah itu.
"Kami telah melakukan pemantauan sejauh ini belum ada laporan masyarakat mengenai dampak gempa bumi yang terjadi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar Bruno Layn seperti dikutip Antara, Rabu.
Pihaknya telah melakukan pemantauan situasi, terutama terkait dengan kemungkinan terjadi kerusakan pascagempa di seluruh kecamatan di kabupaten tersebut. "Kami telah mengecek informasi di pulau-pulau yang berpenghuni untuk memastikan kondisi pascagempa, informasi sementara yang diterima dalam kondisi yang aman," katanya.
Saat ini, kondisi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar relatif aman, sedangkan aktivitas masyarakat setempat berjalan normal. "Kami imbau masyarakat tetap tenang dan tetap memantau informasi resmi BMKG dan BPBD, diharapkan kondisi aman sehingga aktivitas berjalan normal," katanya.
Dia mengakui gempa kuat dirasakan warga Kepulauan Tanimbar. Mereka berhamburan, keluar gedung, kantor, dan rumah, saat terjadi gempa tersebut.
BMKG melaporkan gempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, episentrum gempa dilaporkan pada 6,31 LS, 129,77 BT, 251 km barat laut Tanimbar dengan kedalaman 10 km.
Gempa susulan terjadi tiga kali setelah magnitudo 7,2 yang terjadi di barat laut Tanimbar.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 5,6.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,15 derajat Lintang Selatan (LS) dan 129,96 derajat Bujur Timur (BT), tepatnya berlokasi di laut pada jarak 255 km arah barat laut Tanimbar di kedalaman 45 km.
Hasil monitoring muka laut menunjukkan bahwa gempa bumi ini memicu terjadinya tsunami minor yang terpantau di Damar dengan ketinggian 39 centimeter dan Banda delapan centimeter. (AN/KT)
Komentar