Duo Salaputa Pasanea yang Bikin “Puyeng” Abua Tuasikal
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Ada duo bermarga Salaputa di Negeri Pasanea yang “ngotot” dilantik sebagai raja disana.
Najib Salaputa dan Nasri Salaputa. Duo Salaputa ini tengah merebut tahta sebagai raja Pasanea. Siapa yang akan dilantik? Abua Tuasikal, Bupati Maluku Tengah (Malteng), ini dibuat puyeng kepala.
Najib dan Nasri ini benar-benar bermarga Salaputa. Tapi, marga Salaputa di Pasanea juga ada dua kubu. Ada Salaputa asli dan ada Salaputa “tempel.” Istilah Salaputa “tempel” artinya marga yang diberikan Salaputa asli kepada pendatang, karena dianggap punya andil bagi raja saat itu.
Fakta ini bukan rahasia bagi warga Pasanea. Tidak hanya warga Pasanea, tapi negeri-negeri tentangga juga tahu sejarah itu. Bupati Malteng, Abua Tuasikal sebagai pemimpin mestinya tahu sejarah itu. Tapi, apakah biliau tahu atau memang pura-pura tidak tahu, disengaja atau tidak disengaja. Wallahuallam!!
Dan, mungkin juga karena pengaruh anasir-anasir politik, pembisik yang berlebihan sehingga seorang penguasa bisa saja mengabaikan fakta-fakta sejarah dengan dalih warga bisa baku potong. Padahal sejarah baku potong (kekerasan) di Pasanea, tak pernah terjadi, selama ini.
Warga disana (Pasanae) terlalu relegius. Konflik-konflik dengan desa-desa tetangga juga minim terjadi. Pasanea biasa diserang, tapi jarang membalas. Jika demikian bila duo Salaputa satu diantaranya dilantik dasarnya atau dalihnya akan terjadi baku potong antarwarga, itu hanyalah pesan-pesan provokasi yang sebetulnya tidak harus ada dalam isi kepala seorang penguasa.
Seorang penguasa yang sudah diujung kuasanya harus bisa lebih arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan terhadap duo Salaputa, bukan menebar dalih-dalih klasik tentang bakupotong antarwarga bisa terjadi bila salah satu Salaputa dilantik.
Sejatinya masalah duo Salaputa bisa diatur dan diselesaikan dengan bijaksana, yang dimulai dengan memeriksa silsilah dan pendekatan sejarah. Karena silsilah seseorang yang berketuranan raja tidak bisa ditipu. Lain halnya, bila pendekatan dalam menentukan raja, sudah dibumbui unsur-unsur politik maka dalam menentukan raja sudah pasti akan bengkok dari sejarah.
Silsilah keturunan antara duo Salaputa siapa yang berketurunan raja dan siapa yang tidak sudah terang, dan sangat terang. Poling warga maupun Saniri setempat juga sudah bisa menjadikan dasar bagi penguasa Malteng untuk melantik raja definitif.
Hanya saja, pengaruh dua unsur pemerintah kecamatan yang bertujuan mengeser atau mengutak-atik mata rumah parentah, yang kemudian ikut mempengaruhi dan membutakan Abua Tuasikal dari sejarah mata rumah parentah di Negeri Pasanea.
Nasri bukanlah pemegang mandat sebagai Salaputa Raja. Marga Salaputa yang diemban Nasri hanyalah pemberian “tempel” karena pendahulunya dianggap berjasa bagi Raja Pasanea dalam sebuah peperangan dahulu kala. Mereka kemudian diangkat sebagai saudara dan diberikan marga Salaputa. Karena itu, dari sejarah Nasri tak ada satupun dalam silsilah keturunan terdahulu pernah menjadi raja di Pasanea.
Lain halnya dengan Najib. Marga Salaputa yang diemban adalah Salaputa dari keturunan Raja Pasanea. Silsilah keturunan Najib Salaputa sebagai raja, tertulis dan terekam di museum Belanda. Kekek, pernah menjadi Raja, turun ke ayahnya yang sebtulnya haru menjadi raja, kendati atas kesepakatan dari keturunan termasuk ayahnya, memberikan mandat raja Pasanea kepada salah satu pamannya.
Itu juga dengan dilakukan dengan kesepakatan dan kerelaan ayah Najib yang saat itu, tidak bisa menjadi raja dan dialihkan, kepada salah satu pamannya. Saat ini, ketika pamannya turun tahta, keluarga meminta Najib sebagai keturunan langsung raja Pasanea untuk menjadi raja, dipersoalkan dengan dalih-dalih klasik dan provokasi, bahwa akan terjadi baku potong antarwarga.
Dalam satu kesempatan, Najib dalam obrolan dengan Kabar Timur mengatakan, awalnya yang mendorong dirinya untuk menduduki kursi Raja Pasanea itu, Bupati Abua Tuasikal. Karena Abua tahu persis bahwa keturunan Najib adalah Salaputa dari soa parentah. Pelbagai persiapan hingga keputusan Saniri Pasanea dari sembilan Saniri, tujuh diantara memilih Najib sebagai raja.
Singkatnya, Najib sudah siap dilantik. Pelbagai persiapan administrasi hingga ijin Gubernur Maluku, Murad Ismail, telah turun. Karena Najib sebagai seorang ASN Guru, yang mau berbakti menjadi Raja, maka gubernurpun meneken ijin itu. Dasar teken gubernur pun, karena persyaratan dari dukungan Saniri.
Sayangnya, kendati ijin, gubernur telah turun dan semua persiapan lengkap. Najib bukannya dilantik, tapi malah “ditendang” Bupati Abua, gunakan tangan Camat. Belakangan, terungkap kenapa Najib tidak dilantik.
Salahnya, raja Pasanea sebelumnya yang adalah pamannya Najib, pada Pilkada sebelumnya ternyata melawan arus. Pada Pilkada itu, pamannya lebih memilih kotak kosong, ketimbang dukung Abua.
Dendam politik kotak kosong, rupanya jadi virus “menghasut” para pembisik Abua untuk menjegal Najib ke kursi raja yang merupakan hak dari keturunan Salaputa asli. Dan, Salaputa Aspal (asli, tapi palsu), pun dijadikan dalih bakupotong antarwarga sebagai jalan mulus Abua melancarkan balas dendam kotak kosong untuk pamannya Najib.
(KT)
Komentar