Ijin Trayek Bodong Penyebab Macet di Ambon

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Macet di Kota Ambon, Provinsi Maluku, bukan lagi hal baru yang dirasakan oleh masyarakat setempat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Waktu kemacetan pun tidak menentu, kadang pagi, siang dan lebih dominan pada sore hari. Dinas Perhubungan Kota Ambon, hingga kini belum mampu mengatasi masalah tersebut.
Padahal banyak rekayasa lalulintas yang sering kali diuji coba, guna meminimalisir kecamatan di Kota Ambon. Namun, semua sia-sia. Macet sudah seperti “kawan” bagi para pengendara di Ambon.
Ketua GMNI Ambon, Said Bahrum Rahayaan, kepada Kabar Timur, Selasa (17/5) kemarin mengatakan, persoalan kemacetan di Ibukota Provinsi Maluku itu menjadi Pekerjaan Rumah yang belum bisa diselesaikan Dishub setempat.
Padahal, berbagai upaya sudah dilakukan. Namun mengapa belum juga ada alternatif menghindari kemacetan, atau paling tidak arus lalulintas terlihat ramai tapi lancar, bukan ramai tapi macet.
Menurutnya, ada yang aneh dengan kemacetan di Kota Ambon. Pasalnya, banyaknya Angkutan Kota (Angkot), disinyalir menjadi faktor utama kemacetan.
Kendati demikian, saat pandemi Covid-19 melanda dua tahun lalu hingga kini, semua Angkot yang beroperasi diterapkan memakai shift A dan B, otomatis hal tersebut mengurangi mobilisasi kendaraan.
“Mestinya kalau sudah pakai Shift A dan B, kepadatan yang menyebabkan macet bisa teratasi, tapi walaupun demikian kondisi dilapangan kalau kita lihat tidak berubah. Tetap macet. Ini ada apa ?,”paparnya.
Dirinya menduga, jika penerapam Shift A dan B tidak bisa mengurangi jumlah Angkot sehingga menyebabkan kemacetan, otomatis ada trayek bodong dan ijin Angkot ganda yang sengaja dikeluarkan.
“Sebab kondisi dilapangan menyatakan demikian. Setiap hari kan dari 100 persen angkot hanya 50 persen saja yang operasi, karena pakai Shift, mestinya lalulintas bisa ramai lancar, bukan macet,”terangnya.
“Tapi ini tidak kan. Kemacetan yang terjadi mengindikasikan bahwa ada ijin trayek bodong dan trayek ganda yang dikeluarkan secara ilegal, makanya walaupun sudah ada shift angkot tapi tetap padat,”jelasnya.
Dirinya meminta kepada Dishub Ambon, untuk segera membongkar adanya dugaan ijin trayek bodong dan ganda, yang menyebabkan padatnya angkot sehingga menimbulkan kemacetan.
“Masalah ini harus diatasi sebab yang dirugikan masyarakat. Banyaknya jumlah Angkot di Ambon, juga tidak pernah kira dengar berpengaruh terhadap PAD, jadi soal ijin trayek, kami rasa harus ditelusuri, jangan sampai ada oknum nakal yang sengaja mengambil untung,”tandasnya.
(KTE)
Komentar