KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, – Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Maluku Tenggara Raya (MTR), menjadi salah satu isu hangat yang sedang ramai-ramainya menjadi sorotan publik. Jika MTR berhasil dimekarkan, berarti ada beberapa Kabupaten/kota yang masuk dalam geografisnya, secara langsung pasti keluar dari teritorial pemerintahan Pemerintah Provinsi Maluku.
Wilayah yang nantinya ikut gabung dengan DOB Baru MTR nantinya adalah, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, Kepulauan Aru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan Kota Tual.
MTR memang disebut menjadi harapan masyarakat di wilayah itu, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun, yang jadi problem sekarang, daerag mana yang pantas jadi Ibukota calom Provinsi baru terebut.
Ketua DPRD KKT, J.Batlayeri, kepada Kabar Timur, di Kota Saumlaki, Senin (21/3) kemarin mengatakan, jika berbicara soal pemekaran Provinsi MTR, maka tidak ada yang boleh “Munafik.” “Kalau bicara pemekaran, maka harus satu paket dengan persoalan Ibukota Provinsi. Kalau ada yang menarik lidah untuk tidak bicara soal posisi Ibukota, saya katakan dia itu munafik,”tegasnya.
Menurutnya, berbicara pemekaran maka tidak bisa dipisahkan dengan target ibukota. Pasalnya semua tergolong satu paket. Olehnya itu, hanya orang “Munafik” saja yang tidak mau bahas soal letak Ibukota dalam rencana pemekaran sebuah Provinsi.
“Saya sudah nyatakan sikap secara terang-terangan bahwa, KKT harus menjadi Ibukota Provinsi Maluku Tenggara Raya. Dan itu harus dikatakan sejak awal rencana DOB MTR. Seperti saya katakan tadi, kalau ada yang sengaja menarik lidah dan tidak mau bicara ibukota, itu dia munafik namanya. Yah jangan-jangan dia mau, tapi dia masih malu-malu kucing,”paparnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, KKT dianggap layak menjadi Ibukota Provinsi MTR jika dimekarkan, katena beberapa pertimbangan yang dianggap paling strategis. “Dari sisi kasat mata, secara toritorial maupun pendekatan kontinental dan pendekatan geografis itu, wilayah KKT sangat layak untuk dijadikan sebagai posisi sebagai Ibukota MTR,”paparnya.



























